MEDAN, INHUTANI V (21/04/2025) | Inhutani V Unit GM Sumbagut menghadiri pertemuan bersama Hawaii National Energy Institute (HNEI) dan Universitas Sumatera Utara (USU) dalam rangka pembahasan pengembangan energi terbarukan dari tanaman kemiri yang berlangsung di Biro Rektor Universitas Sumatera Utara pada Senin (21/04).

Pertemuan ini dihadiri oleh Prof. Scott Q. Turn (HNEI), Darshi Banan, Ph.D (Reseacher on Biomass Resources), Ir. Wendy Aritenang, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU (International Civil Aviation Organization – Committee Aviation on Environtment Protection), Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt. (Wakil Rektor III USU) dan jajaran, serta Muhammad Arif selaku perwakilan dari Inhutani V Unit GM Sumbagut.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi pihak HNEI, USU dan PT Inhutani V Unit GM Sumbagut yang sebelumnya telah dilakukan pembahasan melalui zoom meeting terkait potensi kemiri di Sumatera Utara.

Dalam pernyataannya, Muhammad Arif yang hadir mewakili General Manager Inhutani V Unit GM Sumbagut, siap mendukung proyek ini agar dapat berjalan sesuai rencana.

“Kami siap mendukung HNEI dan USU dalam pengembangan energi terbarukan dari kemiri ini. Kami telah menanam kemiri seluas 111 ha dalam kegiatan Rehailitasi Daerah Aliran Sungai atau DAS di Kabupaten Karo” ujar Arif.

Inhutani V Unit GM Sumbagut yang salah satu bidang usahanya sebagai pelaksana kegiatan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Karo, telah menanam seluas 111 ha yang didominasi tanaman kemiri pada lokasi tersebut. Besarnya potensi tanaman kemiri di Sumatera Utara diharapkan dapat dikelola dengan maksimal.

Perwakilan dari HNEI, Prof. Scott, menuturkan perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji potensi minyak kemiri sebagai bahan bakar khususnya sebagai biofuel pada industri penerbangan. Hal ini untuk meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil dan perlahan menuju energi terbarukan berupa biofuel.

“Potensi Kemiri di Sumatera Utara sangat besar, kami sangat tertarik untuk mengembangkannya menjadi renewable energy untuk industri penerbangan. Kami sangat mengapresiasi dukungan dari USU dan Inhutani V dalam proyek ini” tutur Prof. Scott.

Selain minyak dari buah tanaman kemiri, cangkang kemiri yang keras juga memiliki potensi yang besar untuk dijadikan arang aktif. Sayangnya selama ini cangkang kemiri belum banyak dimanfaatkan secara luas oleh petani lokal.  Terkait hal ini, Wakil Rektor III USU, Prof Poppy menyatakan bahwa dalam rangka mengembangkan manfaat dari kemiri yang potensinya sangat besar di Sumatera Utara, USU siap mendukung penuh proyek ini.

“Kami sangat antusias dengan adanya proyek ini, tentu kami akan all out dalam penelitian terkait kemiri ini yang ternyata banyak sekali manfaatnya. Dalam proyek ini fokus pada pengembangan kemiri menjadi biofuel untuk industri penerbangan, tapi kami juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penelitian terkait potensi lain dari tanaman kemiri. Kami dari USU melibatkan pengurus Laboratorium terpadu USU, serta dosen-dosen yang fokus penelitiannya tentang biomass dan biofuel” ungkap Prof. Poppy.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, rencananya akan dilakukan kunjungan ke lokasi tanaman kemiri di sekitar Danau Toba untuk melihat langsung potensi kemiri yang ada. Kegiatan yang sangat positif ini diharapkan akan dapat berjalan sesuai rencana sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama Masyarakat Sumatera Utara. (Kom-IHTV/Mdn/Sms).

Editor : KDY
Copyright©2025