RRI.COM (09/10/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi  bersama masyarakat setempat melakukan kegiatan pembersihan sungai dan perbaikan saluran irigasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Tanjungharjo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Rabu (8/10/2025).

Kegiatan ini diinisiasi Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bandung, yang juga diikuti jajaran petugas Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tanjungharjo Manunggal, serta warga sekitar hutan di Dukuh Sepreh. Aksi ini difokuskan pada pembersihan aliran sungai dari petak 80 RPH Sepreh hingga ke wilayah pemukiman warga, serta perbaikan jalur irigasi pertanian yang mengalami pendangkalan.

Kepala BKPH Bandung, Sri Purwanto, menyampaikan, kegiatan ini menjadi wujud kolaborasi nyata antara Perhutani dan masyarakat dalam menjaga fungsi ekologis hutan serta ekosistem air. “Kami terus mendorong kolaborasi lintas pihak untuk menjaga kelestarian hutan dan lingkungan,” katanya.

Ia juga berharap aksi gotong royong ini dapat mengurangi risiko banjir di musim hujan sekaligus menjaga ketersediaan air di musim kemarau. “Pembersihan sungai dan perbaikan irigasi ini bukan hanya mencegah banjir, tapi juga menjaga pasokan air bagi pertanian warga,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua LMDH Tanjungharjo Manunggal, Suhari, menuturkan, kegiatan ini sangat membantu masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani.  “Kami berterima kasih kepada Perhutani yang selalu melibatkan warga, irigasi yang lancar membuat sawah lebih terairi dengan baik, sehingga produktivitas pertanian pun meningkat,” ungkapnya.

Tokoh masyarakat Desa Tanjungharjo, Mulyono, juga menyampaikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Ia mengatakan, sungai di Dukuh Sepreh kerap meluap saat hujan deras, namun setelah dibersihkan dan diperbaiki, aliran air menjadi lebih lancar.

“Sekarang kami lebih tenang. Selain mencegah banjir, kegiatan ini juga memberi manfaat langsung bagi pertanian,” katanya.

Kegiatan ini menunjukkan bentuk nyata kepedulian lingkungan sekaligus memperkuat sinergi antara masyarakat, LMDH, dan Perhutani. “Dengan sungai yang bersih dan sistem irigasi yang baik, diharapkan risiko banjir dapat diminimalkan serta ketahanan air bagi warga tetap terjaga di wilayah Grobogan,” ucapnya.

Sumber : rri.com