TEMPO.CO (19/07/2022) | Curug Cipamingkis terletak di Desa Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Jarak curug sekitar 44 kilometer dari Kota Bogor.

Untuk warga Jakarta, bisa menempuh rute Cibubur via tol Bogor kemudian menuju Jonggol dan masuk ke arah Ciherang, namun kondisi kurang nyaman karena jalan yang dipenuhi lubang. Jalan lainnya bisa ditempuh melalui puncak, kemudian masuk ke jalan Ciseureuh. Curug ini cukup mudah ditemukan karena plang-plang yang tersebar di sepanjang jalan dapat terbaca dengan baik.

Curug Cipamingkis terbentuk dari dua aliran sungai yang bertemu yaitu Sungai Cipamingkis dan Sungai Cisarua. Tingginya sekitar 25 meter dengan arus yang cukup deras. Sekitarnya juga dibuat area-area yang dapat memanjakan pengunjung seperti taman, kolam renang, taman batu, rumah pohon, hingga spot kemah. Total luas area wisata ini mencapai 16,5 hektare.

Pengunjung dikenakan tarif Rp 10.000 dan retribusi perhutani Rp 3.000 per orang, namun bagi yang ingin berkemah akan dikenakan biaya yang lebih besar yaitu Rp 60.000. Perjalanan untuk menuju curug selalu menyenangkan, begitu pula saat trekking menuju Curug Cipamingkis. Perhutani sudah menyediakan jalan yang aman dan nyaman berupa tangga batu. Ada beberapa spot yang akan kita temui sebelum berjumpa dengan curugnya yaitu hutan pinus dan gardu pandang yang menghadap sungai.

Berada di ketinggian 900 mdpl ditambah hutan pinus yang mengelilinginya, udara di sekitar curug ini menjadi dingin. Belum lagi kalau hujan mengguyur, bisa dipastikan pengunjung harus menyediakan pakaian tebal dan hangat untuk mencegah badan agar tidak kedinginan.

Aliran air yang turun dari ketinggian menghantam batu dengan keras, menimbulkan percikan-percikan yang menyebar ke segala sudut. Seperti air terjun lainnya, terdapat bebatuan yang sangat licin untuk dipijak. Bagi yang berani, kalian dapat berfoto sedekat mungkin dengan air terjunnya tanpa harus menjadi basah, namun perlu diperhatikan langkah kaki sebab batu-batu yang berlumut dapat menyebabkan kaki tergelincir. Mitos yang beredar, siapa saja yang mandi dengan air di curug ini maka akan mudah mendapatkan jodoh, apakah mitos tersebut terdengar menyenangkan?

Bosan dengan air terjun,pengunjung dapat menghabiskan waktu bersantai di hutan pinus. Hutan pinus yang sudah tumbuh sejak lama ini memiliki ketinggian berkisar 15-25 meter, menjulang menjadi hiasan langit di sekitar curug. Awan kelabu juga kerap kali menyapa pengunjung di sekitar. Maklum, langit Bogor memang dikenal dengan curah hujannya yang tinggi. Jika lapar menyerang, pengunjung dapat membeli makanan yang dijual di sekitar, mulai dari makanan khas Sunda, hingga menikmati seduhan warung kopi.

Masih ingin bermain tapi sudah malas basah-basahan? Ingin dapat foto-foto kece selain berlatar air terjun? Ada beberapa spot foto yang disediakan oleh pengelola, diantaranya rumah pohon yang dapat memantau kawasan dari atas, area selamat datang, ataupun di rumah-rumah segitiga. Pokoknya, kamu tidak akan mati gaya dan kebingungan deh!

Kalau kamu ingin menikmati pemandangan di sekitar lebih lama, ada dua pilihan yang bisa kamu pertimbangkan: pertama yaitu dengan mendirikan kemah sendiri di area yang telah tersedia, yang kedua yaitu dengan menyewa penginapan di sekitar kawasan. Total penginapan yang tersedia berjumlah 18 buah, yang harganya berbeda-beda. Keduanya sama-sama menyenangkan dan menawarkan sensasi menginap di ketinggian.

Pengelola curug ini patut diapresiasi karena tata letak serta ketertiban di sekitar terjaga dengan baik dibanding curug-curug lainnya di sekitar Bogor. Persiapkan diri sebaik mungkin agar pengalaman di Curug Cipamingkis menjadi berkesan dan maksimal! Perhatikan kendaraan yang dibawa sebelum menuju ke sini, jangan lupa untuk selalu membaca doa sebelum memulai perjalanan. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan!

Sumber : tempo.co

Tanggal : 19 Juli 2022