20161117051406INFOPUBLIK.ID (17/11/2016) | Memotret potensi hasil bumi di Desa Maindu Kecamatan Montong, kini Perum Perhutani KPH Tuban mulai mengembangkan kampung buah. Di Desa Maindu salah satu potensi agro yang banyak dihasilkan, yakni sukun, yang kini dapat menggeliatkan perekonomian warga.
“Kampung buah di Desa Maindu memang potensi hasil buminya cukup bagus. Seperti sukun kini tak hanya dijual mentah tapi juga dalam bentuk olahan. Ada yang menjadi es krim, wingko, donat, dodol dan tepung,” kata Wakil Kepala Administratur Tuban Barat Perum Perhutani KPH Tuban, Muchlisin Sabarna, Kamis (17/11).
Untuk pengembangan kampung buah sebagai desa wisata kini telah melahirkan berbagai kegiatan positif bagi masyarakat. Kini ada Perempuan Peduli Hutan. Selain ikut menjaga kelestarian hutan, potensi dari buah sukun hingga bisa menjadi berbagai makanan olahan karena andil dari mereka.
Ia menjelaskan, pengembangan kampung buah ini tak hanya diinisiasi oleh Perum Perhutani. Pasalnya, peran dari para jurnalis yang tergabung dalam PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Tuban juga memberikan andil dalam pengembangan potensi di Maindu.
Bahkan beberapa bulan lalu pihaknya juga menanam bibit pohon sukun serta bibit jeruk, sirsak, dan trembesi sebanyak 3.000 bibit bersama PWI Tuban. Atas kerjasama yang baik dengan rekan PWI, kini juga telah dideklarasikan pula Yayasan PWI Peduli Hutan yang telah dideklarasikan saat peringatan Hari Pers beberapa waktu lalu.
Pria asal Bandung ini menjelaskan, besarnya potensi alam di Maindu bisa tetap lestari jika sumber mata air tetap ada. “Sungai dan hasil pertanian ini semua berawal dari air. Kalau tidak ada air tidak ada desa wisata, pertanian mati dan sungai kering,” katanya.
Untuk itu, upaya penanaman pohon juga terus dilakukan untuk menjaga kelestarian hutan di wilayah Maindu.
 
Sumber : infopublik.id
Tanggal : 17 November 2016