SURAKARTA, PERHUTANI (29/09/2025) | Upaya memperkuat ketahanan air di wilayah rawan kekeringan kembali mendapat perhatian serius. Perum Jasa Tirta I bersama Perhutani, Perum Damri, PT Angkasa Pura Indonesia, serta PT Kawasan Industri Wijayakusuma melaksanakan pemaparan teknis kegiatan kolaborasi BUMN untuk program Restorasi Mata Air berupa pembangunan sumur resapan di Kabupaten Wonogiri.
Program ini dipaparkan dalam rapat di Kantor Cabang Dinas Kehutanan (CDK) XI Wonogiri yang dihadiri perwakilan BUMN, konsultan pendamping teknis, serta pemangku kepentingan daerah (25/09). Latar belakang program ini tidak lepas dari kondisi Wonogiri yang kerap menghadapi masalah kekeringan musiman dan penurunan kualitas sumber mata air, sehingga langkah konservasi air menjadi kebutuhan mendesak.
Administratur KPH Surakarta melalui Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Wonogiri, Sunarto, menegaskan dukungan penuh Perhutani terhadap program kolaboratif ini. Ia menjelaskan bahwa lahan hutan di wilayah Wonogiri memiliki fungsi vital sebagai daerah resapan. Dengan adanya program pembangunan sumur resapan, kami berharap fungsi ekologis hutan semakin optimal dalam menjaga ketersediaan air tanah.
“Kolaborasi BUMN ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat konservasi air sekaligus mendukung kehidupan masyarakat yang selama ini sangat bergantung pada sumber mata air di kawasan hutan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Perum Jasa Tirta I, Erwando Rachmadi, menjelaskan bahwa pembangunan sumur resapan menjadi salah satu strategi efektif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air. Ia menjelaskan bahwa sumur resapan tidak hanya berfungsi mengurangi limpasan air hujan, tetapi juga meningkatkan cadangan air tanah yang sangat penting bagi wilayah dengan kerentanan kekeringan seperti Wonogiri.
“Melalui program kolaborasi ini, kami ingin membuktikan bahwa BUMN dapat bersinergi untuk menghadirkan solusi jangka panjang bagi persoalan lingkungan sekaligus mendukung target pembangunan berkelanjutan,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal bagi terbentuknya ekosistem kolaborasi yang berkelanjutan antara BUMN, pemerintah daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan semakin banyak sumur resapan yang dibangun, potensi pemulihan mata air di Wonogiri akan meningkat, sehingga wilayah ini tidak hanya mampu mengurangi dampak kekeringan, tetapi juga berkontribusi pada agenda besar menuju Indonesia berdaulat air. Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa solusi berbasis konservasi bisa berjalan efektif ketika dilaksanakan secara gotong royong lintas sektor. (Kom-PHT/Ska/Mar)
Editor: Tri
Copyright © 2025