THEICONOMICS.COM (07/07/2023) | Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara mulai melakukan intervensi di wilayah Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Temanggung. Hampir 4 ribu hektar lahan Perhutani di Temanggung yang telah dimanfaatkan masyarakat untuk budidaya komoditas kopi dengan produktivitas 250 kg green bean per hektar per tahun.

Mengingat jumlah produktivitas yang masih terbilang rendah ini, Perhutani bersama dengan BUMN yang terlibat dalam ekosistem (hulu hingga hilir) PMO Kopi Nusantara akan melakukan pendampingan teknis budidaya yang lebih intensif.

“Targetnya, separuh dari lahan yang saat ini dimanfaatkan oleh petani bisa kita berikan intervensi bersama dengan stakeholders di PMO Kopi Nusantara,” jelas Direktur Operasi Perhutani, Natalas Anis Harjanto sekaligus Koordinator Program PMO Kopi Nusantara di Jawa Tengah dalam keterangan tertulisnya.

Ketua PMO Kopi Nusantara, Dwi Sutoro menyebutkan bahwa peningkatan produktivitas kopi rakyat saat ini menjadi upaya utama yang sedang diusahakan oleh seluruh stakeholders.

“Intinya, usaha kita adalah bagaimana kopi rakyat yang menyumbang 96,1% dari produksi nasional bisa terus meningkat dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi petani,” ujar Direktur Pemasaran PTPN Holding, Dwi Sutoro.

Pendampingan teknis dimulai dengan penyediaan akses terhadap pupuk yang difasilitasi oleh Pupuk Kalimantan Timur. Petani melalui Kelompok Tani atau Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bisa mendapatkan harga distributor yang lebih rendah dari harga pupuk di pasar. Pupuk Kalimantan Timur juga akan memberikan rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi unsur hara tanah melalui proses uji laboratorium.

Dari sisi budidaya, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) akan memberikan pendampingan budidaya yang mengacu pada prinsip good agricultural practices (GAP) yang sesuai dengan standar internasional.

Selain memberikan pendampingan dari sisi pemupukan dan budidaya, akses terhadap literasi keuangan juga disediakan oleh BNI dengan beberapa skema pembiayaan yang tersedia. Pembiayaan bisa digunakan untuk budidaya maupun pengolahan pasca panen sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan. Pengajuan pembiayaan bisa dilakukan melalui Agen 46 yang tersebar di setiap desa. Selain itu, BNI juga melakukan pendampingan berupa business matching agar kopi rakyat Go Global melalui program Xpora.

Dari sisi pasca panen, PTPN IX menyediakan fasilitas pengolahan untuk memberikan nilai tambah bagi produksi kopi rakyat. Pengolahan di sisi hilir ini, misalnya seperti kegiatan roasting dan packaging diharapkan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat secara eksponensial.

Dalam hal pemasaran, ID FOOD melalui Perusahaan Perdagangan Indonesia (PT PPI) siap menjadi off taker yang membeli dan mendistribusikan kopi rakyat. PT PPI telah melakukan ekspor ke berbagai negara untuk berbagai komoditas termasuk kopi. Selain itu, digitalisasi juga akan dilakukan dengan platform digital yang kini tengah dikembangkan oleh Telkom Indonesia dan Perhutani.

Sumber : theiconomics.com

Tanggal : 07 Juli 2023