Karapan Sapi Madura

Dok-Kom/Pht/Mdr @2004

MADURA – PERHUTANI (02/11) Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura Dudi Kurniadi, belum lama ini menghadiri acara Di stadion R Soenarto Hadiwidjojo Pamekasan. Di tempat ini berlangsung pangelaran kebudayaan, budaya yang ditampilkan yaitu Sapeh Sono dan Karapan Sapi memperebutkan piala Presiden Republik Indonesia. “Karena di ajang ini banyak pejabat yang hadir, selain untuk ajang silaturahmi, di sela-sela acara bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi dan koordinasi dengan sejumlah pejabat yang ada di Pamekasan, mulai Bupati Pamekasan, Kapolres, Dandim Pamekasan, dan Kepala Bakorwil Madura di Pamekasan”, lanjut Dudi.
Bagi masyarakat Madura karapan sapi tidak hanya sebuah pesta rakyat yang diselenggarakan tiap tahun, dan diwarisi turun temurun. Tetapi karapan sapi bagi masyarakat Madura merupakan simbol prestise yang dapat mengangkat harkat dan martabat masyarakat Madura.
Sapi yang digunakan untuk pertandingan merupakan sapi-sapi yang berkualitas baik dengan perlakuan istimewa. Selain karapan sapi ada pula sapi sonok, berbeda dengan karapan sapi, dalam kontes sapi sonok yang dinilai adalah kecantikan sapi dan kekompakan langkah kaki menuju garis finis.
Dalam event karapan sapi, penonton tidak hanya disuguhi adu cepat sapi dan ketangkasan para jokinya, tetapi sebelumnya para pemilik sapi melakukan ritual arak-arakan sapi disekeliling pacuan disertai alat musik seronen perpaduan alat musik khas Madura, membuat acara ini semakin meriah.
Tahun ini lomba diikuti 24 pasang sapi yang terseleksi secara berjenjang dimulai seleksi dari tingkat eks kawedanan, kabupaten, dan Grand Final. Dimana para juara I, II, dan III golongan menang dan kalah dari masing-masing kabupaten se Madura yang akan memperebutkan Piala bergilir Presiden RI. (Kom-Pht/Mdr/Hartono)

Editor : Ruddy Purnama
@copyright 2014