LAWU DS, PERHUTANI (08/08/2022) | Destinasi Wisata Lawu Green Forest (LGF) di kawasan hutan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds menjadi salah satu tujuan tempat studi banding pengembangan wisata oleh Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dan Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Kalimantan Barat, Jumat (5/8).

Kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 64 orang anggota KUPS dan BPSKL Kalimantan Barat, 6 pendampin bertempat di lokasi wisata LGF Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawu Selatan, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sarangan yang secara administratif masuk Kelurahan Sarangan, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

Sedangkan untuk peserta studi banding dilokasi tersebut belajar untuk mengelola wana wisata yang kerjasama  dengan Perhutani yang antara lain melakukan diskusi dengan pengelola, pengenalan wahana dan belajar menciptakan wisata yang bersih dan asri serta pemahaman pembuatan perjanjian kerjasama (PKS) dengan Perhutani yang baik.

Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lawu Permai Sastro Suji selaku moderator menerima langsung kedatangan rombongan peserta studi banding dari Kalimnatan Barat menyampaikan, bahwa  LMDH Lawu Permai disini sudah menjadi bagian dari mitra Perhutani.

Dia menjelaskan bahwa selama ini LMDH Lawu Permai mempunyai usaha produktif bidang wisata, agroforestry, pengembangan produksi sapi perah dan kerja sama bidang sadapan. Kita selalu mendapat bimbingan dari pihak perhutani dalam pengelolaan lahan di hutan, ujarnya

Sastro Suji berharap semoga setelah pulang dari study banding sharing pengetahuan ini bisa di terapkan di Kalimantan, katanya.

Administratur KPH Lawu Ds Loesy Triana saat dihubungi di tempat terpisah menyatakan, bahwa pihaknya sangat terbuka jika ada KUPS dari tempat lain yang melakukan studi banding di wilayahnya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada BPSKL Kalimantan Barat yang mengambil tempat studi banding di kawasan wisata LGF,” ujarnya.

“Semoga dengan ilmu yang telah di peroleh dari hasil studi banding ini dapat diterapkan di Kalimantan dan bisa membantu masyarakat dalam mengembangkan usaha wisata untuk membuka peluang usaha menghidupkan perekonomian masyarakat disana,” tutup Loesy

Sementara itu pejabat pemegang komitmen (PPK) Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan BPSKL Kalimantan Barat Susanto mengatakan, ia merasa berkesan dalam kunjungan langsung ke wisata LGF tersebut dan bertemu langsung dengan kelompok LMDH Lawu Permai.

“Semua ilmu yang telah didapat nantinya dapat diterapkan pengelolaannya bersama masyarakat,” ucapnya. “Kami berharap semoga hasil studi banding ini bisa diterapkan untuk  pengembangan wisata guna menghidupkan perekonomian dan menciptakan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian hutan,” terangnya.

Hadir dalam acara Tim Pengajar Perhutani Forest Institute (Pefi) Madiun Zeni Zainal Muiz, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lawu Permai Sastro Suji, dan Administratur KPH Lawu Ds  yang diwakili oleh Waka Korkam Yudiono, Asisten Perhutani (Asper) Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Puguh Yudhi Prasetyawan bersama jajaran.(Kom-PHT/Lwuds/Eko)

 

Editor : Uan

Copyright © 2022