JAWAPOS.COM (05/04/2024) | Untuk memaksimalkan layanan air bersih ke pelanggan, Perumda Tirta Kanjuruhan menggandeng dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Yakni Perum Perhutani Regional Jawa Timur dan PT Bank Tabungan Negara (BTN).
Selasa lalu (2/4), Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan H Syamsul Hadi SSos MM menandatangani perjanjian kerja sama dengan Administratur KPH Malang Loesy Triani.
Fokus kerja sama tentang Penggunaan Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada 11 lokasi.
Di antaranya mata air Coban Rondo, sumber H Ali, dan Sumber Wot Sinto di bawah BKPH Pujon.
Kemudian Sumber Bendo Ijo di bawah BKPH Ngantang, Sumber Awan di BKPH Singosari, serta sendang biru di bawah BKPH Sumbermanjing Wetan.
Keduanya sepakat akan terus mengembangkan kerja sama. Bukan saja terkait legalitas pemanfaatan sumber daya air pada 11 lokasi tersebut.
Tapi juga terkait dukungan pemanfaatan potensi air baku yang belum dimanfaatkan,” ujar Loesy dalam sambutannya.
Dia menegaskan, perjanjian kerja sama tersebut akan dijadikan contoh dalam mengevaluasi perjanjian-perjanjian kerjasama dengan BUMD air minum yang lain. Sebab, dia mengatakan, Perhutani berpedoman pada ketentuan yang baru.
Selain itu, Perumda Tirta Kanjuruhan juga telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN).
Kerja sama tersebut dalam rangka percepatan realisasi Transaksi Non Tunai 100 persen bagi pelanggan dan Program Pengembangan Operasional.
Manager PT BTN Malang Turmono menyampaikan apresiasinya kepada Perumda Tirta Kanjuruhan karena telah menjadi mitra kerja BTN.
”Perumda Tirta Kanjuruhan juga menunjukkan profesionalitas sebagai badan usaha yang mengedepankan layanan dan inovasi,” kata Turmono dalam sambutannya.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan H Syamsul Hadi SSos MM menyampaikan bahwa saat ini pembayaran pelanggan melalui sistem non-tunai baru mencapai sekitar 55 persen. ”Tentu saja target 100 persen bukanlah hal yang mudah.
Sumber : jawapos.com