Loko Tour

Dok.Kom/Pht/Divre-Jateng/@2015

CEPU, PERHUTANI (5/2) Kepala Dinas Pariswisata Propinsi Jateng, Prasetyo Aribowo ingin mengangkat loko Tua buatan Jerman 1928 yang berada di Perum Perhutani KPH Cepu sebagai ikon wisata  Blora dan sekitarnya. “Karena dari sisi destinasi, wilayah Blora masih belum terangkat dibanding yang lain,” katanya di sela kunjungan Gubernur Jawa Tengah di Depo Loko Tour KPH Cepu. Kamis.

Dikatakan, untuk itu kedepan wisata ‘Loko Tour’ yang selama ini dikelola Perhutani KPH Cepu bisa ditawarkan ke travel-travel biro dan touris untuk bisa menikmati Blora. Untuk itu pula pihaknya akan melakukan pertemuan-petemuan dengan pelaku industri pariwisata.

“Saya akan tawarkan dan memfasilitasi mereka bahwa paket ‘loko tour’ itu potensinya ada.   Blora bisa dinikmati dari beberapa aspek,  yaitu dari sisi sejarahnya,  sumber dayanya, baik yang alam maupun yang tidak seperti wisata dengan menggunakan loko kuno ini. Hal tersebut, perlu dieksplore dari beberapa potensi yang ada mengiringi paket wisata di Kabupaten Blora bisa dijual.” Urainya.

Ia yakin dari potensi-potensi yang ada tersebut bisa dijual. Pengembangan ‘loko tour’ diharapkan bisa segera direalisasikan dan akan dipararelkan dengan pengembangan wisata Jateng Park di Penggaron yang sekarang juga sedang dirumuskan antara pemerintah daerah dan Perhutani untuk merekrut investor mengembangkan Penggaron sebagi destinasi wisata.

“Paling tidak tahun depan, ini bagus dan menarik khususnya wisatawan manca negara tidak saja bisa menikmati keasrian alam dan bisa menikmati sesuatu yang langka,” pungkasnya.

Ia menilai paket loko tour ini sangat unik dan jarang bisa ditemui di tempat lain. Dengan kondisi loko dan gerbong yang masih terawat dengan baik ia yakin paket loko tour itu akan banyak diminati wisatawan, khususnya wisatawan dari  Eropa yang ingin bernostalgia ke masa lampau.

Terkait rencana pengembangan paket ‘loko tour’ Perhutani, pada kesempatan tersebut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berkenan mengunjungi sekaligus menjajal menikmati perjalanan menggunakan kereta tua tersebut dengan ditemani langsung oleh Direktur Utama Perum Perhutani, Mustoha Iskandar. (Kom-Pht/Divre-Jateng/Ayik)

Editor : Ruddy Purnama
@copyright 2015