Perhutani Masa Panen Kopi, Perhutani Laksanakan Ubinan Kopi dengan LMDH dan Petani |

KENDAL, PERHUTANI (19/06/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal melaksanakan kegiatan ubinan kopi di dalam kawasan hutan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Subah pada Rabu (18/06). Kegiatan ini dilaksanakan bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Pecalungan dan para petani kopi. Lokasi kerja sama agroforestri tanaman kopi berada di petak 30 A-1 dan 30 H Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Subah, dengan total luasan kerja sama seluas 8 hektare.

Administratur KPH Kendal melalui Kepala Sub Seksi Pengembangan Bisnis, Darmanto, menyampaikan bahwa kegiatan ubinan ini merupakan langkah awal dalam memperkirakan potensi hasil panen kopi di wilayah BKPH Subah untuk musim panen tahun 2025.

“Untuk metode penghitungan ubinan, diambil sampel pada beberapa titik lokasi dengan cara menghitung jumlah buah kopi per dompol per pohon dalam keluasan 20 x 40 meter,” ungkap Darmanto.

Senada dengan hal tersebut, Kepala RPH Subah, Muhsidin, menyampaikan bahwa kegiatan ubinan memberikan gambaran perkiraan jumlah buah kopi yang dihasilkan dari kerja sama agroforestri kepada para petani dan LMDH.

“Perhutani menggandeng LMDH untuk membantu mengelola hutan secara lestari, tetapi tetap menghasilkan nilai ekonomis yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya melalui penanaman kopi di bawah tegakan pohon jati,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa beberapa titik lokasi lahan Perhutani yang telah ditanami kopi kini mulai berbuah. “Kopi menjadi salah satu minuman yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kerja sama agroforestri kopi menjadi prospek yang baik ke depannya,” tutur Muhsidin.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua LMDH Desa Pecalungan, Kadir, menyampaikan terima kasih kepada Perhutani atas kerja sama yang telah terjalin dalam pengembangan agroforestri kopi.

“Kami memanfaatkan lahan hutan untuk ditanami kopi setelah mendapat izin dari Perhutani. Mudah-mudahan panen kopi tahun ini menghasilkan buah yang banyak dan berkualitas baik, sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat, khususnya para petani kopi,” ucap Kadir. (Kom-PHT/Knd/Bkt)

Editor: Tri