SUARAMERDEKA.COM (7/11/2016) | Pabrik Derivat Gondorukem dan Terpentin (PDGT) Perhutani Pemalang menggelar pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, Sabtu (5/11) – Minggu (6/11) di Sanggar Pramuka Pemalang.
Asisten Manajer HSE Perhutani Yupiter Adi Parwayoga mengemukakan, pelatihan ini untuk menambah wawasan bagi peserta tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
Sebab di lingkungan pekerjaan, pekerja rawan terkena kecelakaan kerja yang penyebabnya beragam. Karena itu, materi yang disajikan pun beragam mulai dari penjagaan, menghadapi kecelakaan akibat dipagut ular, industri hijau, tali-temali, dan pertolongan pertama pada kecelakaan kerja. ’’Pelatihan ini kami selenggarakan secara gratis. Namun, tetap menghadirkan narasumber yang berkompeten,’’ujar Yupiter.
Narasumber yang hadir, antara lain Abdullah Musa dari Pertamina dokter Riska dari klinik AB Riyani, Iman Adhi dari Kantor Lingkungan Hidup, dan dari PDGT KBM Perhutani. Materi yang paling menarik peserta adalah ketika penanganan terhadap kecelakaan akibat ular berbisa. Sebab, penyaji materi membawa ular berbisa untuk pengenalan kepada peserta.
Perhatian Masyarakat
Adapun peserta kegiatan, yaitu anggota Pramuka Saka Wanabakti, Saka Kalpataru, pekerja ahli keselamatan kesehatan kerja, dosen. Adapun anggota Saka Wanabakti yang hadir dari pangkalan SMK Baruna Petarukan, SMA Bantarbolang, SMK 1 Petarukan, SMA PGRI Randudongkal, dan SMK Islam Nusantara Comal.
Peserta yang hadir ini di luar perkiraan panitia. Hal itu menunjukkan, materi tentang keselamatan dan kesehatan kerja mulai mendapat perhatian masyarakat. Apalagi pelatihan semacam itu di lokasi lain menelan biaya yang tinggi. Pelatihan di sana juga tidak sekadar transfer ilmu. Namun, juga sarana untuk berbagai pengalaman.
Adapun bagi Pramuka, materi di sana tidak hanya penting saat kegiatan kepramukaan. Tapi, juga menjadi bekal ketika mereka sudah mulai terjun ke masyarakat setelah lulus sekolah.
 
Tanggal : 7 November 2016
Sumber : suaramerdeka.com