MADIUN, PERHUTANI (19/01/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun menerima kunjungan kerja Tim peneliti dari Departemen Riset dan Inovasi Perhutani Forestry Institute (PeFI) dan Tim Peneliti dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, guna melakukan pemeriksaan lapangan terhadap species tanaman kayu putih di Petak 55C-2, 50D-2 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Depok, serta petak 38C-1 RPH Sidoharjo wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan hutan (BKPH) Sukun,  Madiun, Kamis (19/01).

Administratur Perhutani Madiun, Sofiudin Nurmansyah menyampaikan, beberapa waktu lalu kami telah melayangkan surat permohonan kepada PeFI untuk melakukan pemeriksaan, pada tanaman kayu putih di BKPH Sukun yang menguning dan lama-lama mati. Keluasan tanaman yang menguning hingga saat ini lebih dari 500 Ha dengan persontase menguningnya dari kecil hingga besar di masing-masing petak, katanya.

“Hal ini dikhawatirkan, kata Sofi, dapat mempengaruhi produktifitas pemanenan daun kayu putih ke-depannya, sehingga perlu dilakukan kajian dan penelitian untuk menanggulangi maupun mencegah permasalahan tersebut. Kami sangat senang dengan adanya kolaborasi antara Perhutani dan Peneliti dari UGM sehingga nantinya bisa didapatkan hasil kajian yang komprehensif,” tambahnya.

Tim Peneliti PeFI, Rika Rahmawati, mengatakan diperlukan kajian dan penelitian lebih lanjut untuk memetakan penyebab terjadinya tanaman kayu putih menguning, agar bisa ditentukan langkah apa saja yang tepat, supaya produktifitas kayu putih di KPH Madiun tidak terganggu, ungkap Rika.

“Departemen Riset dan Inovasi PeFI akan terus berupaya mengembangkan penelitian dan inovasi untuk memecahkan permasalahan tanaman kehutanan di Perhutani termasuk kasus yang terjadi di BKPH Sukun tersebut, tambahnya.

Sementara itu, Peneliti sekaligus Dosen Hama Penyakit Fakultas Kehutanan UGM Sri Rahayu mengutarakan, “Untuk sementara penyebab banyaknya tanaman kayu putih yang menguning bahkan mengalami kematian disebabkan beberapa faktor, antara lain adanya jamur dan bakteri yang berkembang yang disebabkan kelembaban yang tinggi saat tanaman jagungnya lebat, selain itu juga ditemukan hama penghisap daun yang menyebabkan bercak dan keriting pada daun kayu putih disebabkan hama penyakit, katanya.

“Indikasi awal adanya pengaruh dari akumulasi herbisida juga dapat mempengaruhi kondisi pertumbuhan daun kayu putih, namun kami mengambil beberapa sampel dari daun dan akar untuk kita uji lebih lanjut di laboratorium untuk mengetahui pastinya, penyebab tersebut agar dapat ditentukan penanggulangannya maupun pencegahan yang tepat,” pungkasnya. (Kom-PHT/Mdn/Ebs)

Editor : Uan
Copyright © 2023