Qurban di Divisi Regioal Jateng oke

Dok.Kom-PHT/DivreJateng

SEMARANG – PERHUTANI (6/10) – Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, Sri Rahayu Slamet Wibowo menyerahkan dan memimpin langsung penyembelihan hewan qurban di halaman parkir belakang kantor Divisi Regional Jawa Tengah di Semarang (6/10).Hari Raya Qurban/ Idul Adha 1435 H kali ini, Divisi Regional Jawa Tengah menyerahkan hewan qurban sebanyak 3 ekor sapi, dan 1 ekor kambing kepada ketua Panitia Idul Qurban Sukoyo MP.

Dimana seekor sapi merupakan hewan qurban atas nama Kepala Divisi Regional Jawa Tengah, dan dua ekor sapi merupakan iuran bersama – sama termasuk dari Divisi GTD dan MKP, sedangkan satu ekor kambing dari Divisi Komersial Kayu.Daging qurban ini dibagi kepada masyarakat sekitar kantor Divisi Regional Jawa Tengah, dibagikan dengan sistem kupon untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tak kurang 450 kupon dibagikan untuk ditukarkan dengan 1 kg daging sapi atau kambing yang telah disembelih panitia.

Sementara itu Kepala Divisi GTD dan MKP, Lukman Iman Syafii dalam sambutannya mengingatkan arti pentingnya berqurban, yakni dengan meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim AS, dan keikhlasan Nabi Ismail AS, dan yang lebih penting lagi adalah dalam semangat berbagi. Peringatan Idul Adha memiliki tiga makna penting.

Pertama, ketakwaan manusia atas perintah sang Khalik. Kurban adalah simbol penyerahan diri manusia secara utuh kepada sang pencipta, sekalipun dalam bentuk pengurbanan seorang anak yang sangat kita kasihi. Kedua, makna sosial, di mana Rasulullah melarang kaum mukmin mendekati orang-orang yang memiliki kelebihan rezeki, akan tetapi tidak menunaikan perintah kurban.

Dalam konteks itu, Nabi bermaksud mendidik umatnya agar memiliki kepekaan dan solidaritas tinggi terhadap sesama. Kurban adalah media ritual, selain zakat, infak, dan sedekah yang disiapkan Islam untuk mengejewantahkan sikap kepekaaan sosial itu. Ketiga, makna bahwa apa yang dikurbankan merupakan simbol dari sifat tamak dan kebinatangan yang ada dalam diri manusia seperti rakus, ambisius, suka menindas dan menyerang, cenderung tidak menghargai hukum dan norma-norma sosial menuju hidup yang hakiki. (Kom-Pht/Divregjateng/Siwi)

Editor : Ruddy Purnama

@copyright 2014