JPNN.COM (03/02/2022) | Perum Perhutani berperan penting dalam mendukung langkah awal Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mewujudkan program zero emission/dekarbonisasi pada 2060 atau Nationally Determined Contribution (NDC). Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury mengatakan pihaknya sangat serius dalam upaya penerapan dekarbonisasi.

Bahkan, pada 2021 Kementerian BUMN telah melakukan beberapa inisiatif termasuk memiliki Project Management Office (PMO) khusus yang mengkoordinasikan beberapa BUMN, yaitu PTPN III, PT Pupuk Indonesia, PT Pertamina, MIND ID, PT PLN, PT Semen Indonesia, PT BKI, dan Perum Perhutani karena dinilai dapat bersinergi.

“Peran Perhutani dan PTPN menjadi penting dalam program ini, sebab di satu sisi merupakan BUMN produsen emisi dan di satu sisi memberikan Nature Based Climate Solutions,” ujar Pahala dalam siaran persnya, Kamis (3/2). Direktur Utama Perum Perhutani Wahyu Kuncoro menyatakan pihaknya sebagai BUMN yang bergerak di bidang kehutanan akan mendukung program pemerintah dan berperan untuk mengurangi dekarbonasi di kawasan hutan Indonesia.

“Sesuai dengan mandat dari Kementerian BUMN, Perum Perhutani akan serius dan fokus dalam mengurangi emisi karbon sehingga target pemerintah Indonesia dalam penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca) sebesar 29 persen pada 2030 dapat tercapai,” tegas Wahyu.

Indonesia juga telah mematok target untuk mencapai net zero emission atau nol emisi karbon pada 2060 atau lebih cepat. Dia mengatakan sektor kehutanan dan pertanian, selain sektor energi dan transportasi, merupakan sektor prioritas dalam program dekarbonisasi.

Wahyu menyebut ada tiga pilar dekarbonisasi, yaitu efisiensi energi, dekarbonisasi di sektor kelistrikan (listrik dihasilkan dari sumber yang rendah emisi).

“Serta elektrifikasi pada end-uses (dipaksakan untuk penggunaan listrik pada semua kegiatan, dengan syarat listrik tersebut juga dihasilkan dari sumber yang rendah emisi),” kata dia. (cuy/jpnn)

Sumber : jpnn.com

Tanggal : 03 Februari 2022