(Dok.Kom-PHT/Kanpus/2016)BOGOR, PERHUTANI (17/10/2016)| Bagi masyarakat desa hutan Wargajaya, Kecamatan Sukamakmur, Bogor, legenda Curug Cipamingkis tidak asing lagi.

Udara dingin  16-20 derajat celcius di hutan pinus ketinggian 1.200 m DPAL diyakini menyimpan ‘hawa lain’ bagi warga desa yang sebagian besar bekerja di hutan Perhutani dan sebagai petani sayuran.

Masyarakat  meyakini Curug Cipamingkis dihuni Pangeran Langit dan Dewi Ular yang saling mencintai. Cinta mereka akan menular kepada siapa saja yang mandi air Curug di waktu pagi, selain air curug berkhasiat memudahkan  jodoh dan menyehatkan.

Suara gemericik air terjun Curug Cipamingkis berasal dari pertemuan sungai Cipamingkis dan sungai Cisarua.  Legenda Curug Cipamingkis tetap hidup hingga kini karena Perhutani KPH Bogor menyulap kawasan curug menjadi destinasi wisata yang kini diburu pengunjung.
Tersedia wahana Jembatan Pohon Kiara, Air Terjun Curug Cipamingkis, Jembatan Cinta, Terapi Ikan, Taman Bharatayudha, Camping Ground,  Stone Garden, dan Perahu Asmara.  Curug Cipamingkis terletak di kawasan hutan petak 30C, RPH Cipamingkis, BKPH Bogor, Perhutani KPH Bogor. Mudah dijangkau kendaraan dari Cibinong atau kawasan Sentul City langsung ke Sukamakmur (32 km), atau dari Bekasi – Jonggol ke Sukamakmur (50km), atau dari Taman Bunga Nusantara Puncak Cipanas ke Sukamakmur (17 km).
Bila ingin mencoba khasiat air terjun ketinggian 7 meter tersebut, disarankan memakai sepatu khusus pendaki gunung atau hiking sehingga pijakan kaki mantap saat melewati batu-batu besar di sekitar air terjun.  Demikian pula berfoto di Jembatan Pohon Kiara setinggi 30 meter, sensasinya amboi luar biasa.  (Kom-PHT/Kanpus)

Editor: Soe

Copyright©2016