BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (11/08/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat memberikan pembelajaran langsung mengenai teknik persemaian kepada mahasiswa Magang/Kuliah Kerja Lapang (KKL) Fakultas Pertanian Universitas Jambi (Unja). Kegiatan berlangsung di Petak 59g Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sidomulyo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kalisetail, pada Sabtu (9/8).
Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Asisten Perhutani (Asper) KBKPH Kalisetail, Johan Sandi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Perhutani terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam memberikan pengalaman lapangan bagi mahasiswa kehutanan. “Kami ingin mahasiswa mendapatkan pengetahuan dan keterampilan langsung di lapangan, sehingga teori yang dipelajari di kampus dapat dipadukan dengan praktik nyata,” ujarnya.
“Kami akan membantu dan mendukung sepenuhnya dengan memberikan informasi selengkap-lengkapnya terkait kegiatan pengelolaan hutan yang dilakukan Perhutani,” ujar Johan.
Ia menambahkan, “Kali ini di persemaian pinus, kami membagikan pengetahuan kehutanan, khususnya di bidang persemaian pinus, kepada para mahasiswa magang dari Universitas Jambi.”
Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa diperkenalkan pada berbagai tahapan persemaian mulai dari pemilihan benih, proses penyemaian, pemeliharaan bibit, hingga persiapan penanaman di lapangan. Mereka juga mendapatkan wawasan mengenai pentingnya pengelolaan bibit berkualitas untuk mendukung kelestarian hutan dan keberlanjutan sumber daya alam.
Pihak Universitas Jambi mengapresiasi pembinaan yang diberikan Perhutani, karena memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari praktisi di lapangan. Kegiatan ini diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan keterampilan teknis sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan hutan secara lestari.
Ketua Mahasiswa Magang Universitas Jambi (Unja), Ari Irawan, menyampaikan terima kasih atas materi yang diberikan Perhutani di bidang persemaian. Menurutnya, ilmu yang diperoleh sangat bermanfaat dan akan diterapkan di daerah asalnya kelak.
“Di sini kami diajarkan pembuatan persemaian, mulai dari membuat media tanam yang terdiri atas topsoil, pupuk kandang, dan pasir,” ujar Ari.
Ia melanjutkan, “Selanjutnya kami mempraktikkan penataan polybag di bedeng induksi, proses pemanenan pucuk yang layak panen, pemotongan daun dan pangkal, penanaman pucuk di polybag, hingga perawatan bibit sampai berakar dan siap dipindahkan ke bedeng area. Kegiatan ditutup dengan penataan dan pengangkutan bibit ke lokasi tanam.” (Kom-PHT/Bwb/Eko).
Editor:Lra
Copyright©2025