BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (05/11/2025) | Untuk meningkatkan pelayanan kepada pengunjung, serta mendorong optimalisasi pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan hutan, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat melakukan monitoring dan evaluasi pengelolaan wisata Swiss Songgon yang berada di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Rogojampi, Senin (03/11).

Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Asisten Perhutani (Asper) Rogojampi, Adi Raharjo mengatakan monitoring ini terkait dengan kondisi wisata, kepatuhan terhadap aturan, kesepakatan dalam perjanjian kerjasama dan dampaknya terhadap hutan, yang akan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan dan pengambilan keputusan strategis berikutnya.

“Monitoring wisata ini merupakan proses pemantauan rutin untuk memastikan pengelolaan yang berkelanjutan dengan memperhatikan kualitas atraksi, kenyamanan pengunjung, keamanan, dampak lingkungan, dan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelas Adi.

Sunarko selaku KRPH Bayu, menerangkan bahwa monitoring ini untuk memastikan keamanan dengan mengawasi kondisi fisik dan operasional untuk mencegah potensi bahaya serta memastikan wisata Suwiss Songgon memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

“Tujuan dilakukan monitoring wisata ini untuk menjaga kelestarian hutan dengan memastikan kegiatan wisata tidak merusak lingkungan dan ekosistem hutan dan meningkatkan kualitas layanan wisata, memperbaiki atraksi, fasilitas, dan layanan untuk kenyamanan pengunjung,” ujar Sunarko.

Santoso, Pengelola Wisata Suwiss Songgon, mengatakan pengelolaan wisata yang dilakukannya berbasis pada alam lingkungan, jadi orientasinya adalah hutan lengkap dengan ekosistemnya, untuk itu kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga dan merawat ekosistem dalam kawasan hutan.

“Wisata ini melibatkan masyarakat disekitar dan juga berkontribusi kepada kegiatan sosial di Desa, misalnya pembangunan masjid. Kami taat dan patuh pada aturan di Perhutani dan prinsip kami adalah hutan lestari masyarakat sejahtera,” ungkap Santoso.

“Kami mengucapkan terimakasih atas monitoring yang dilakukan oleh Perhutani, hal ini bisa menjadi acuan untuk pengelolaan wisata menjadi lebih baik,” pungkasnya. (Kom-PHT/Bwb/eko).

 

Editor:Lra
Copyright©2025