BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (13/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat siap mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam penanggulangan bencana dengan mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Mitigasi Bencana yang diinisiasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi yang dilaksanakan di Kantor Kecamatan Licin, Banyuwangi, Rabu (10/12).
Rakor Mitigasi Bencana ini merupakan pelaksanaan keempat, setelah sebelumnya digelar di Kecamatan Pesanggaran, Glenmore, dan Sempu. Kegiatan ini diikuti oleh Pemerintah Desa Tamansari, Kampunganyar, dan Sobo, Pemerintah Kecamatan Licin, Glagah, dan Banyuwangi, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Licin dan Glagah, Kepolisian Sektor (Polsek) Licin dan Glagah, Komando Rayon Militer (Koramil) Licin dan Glagah, Perhutani KPH Banyuwangi Barat, perwakilan perkebunan di wilayah Licin dan Glagah, serta perangkat daerah terkait, antara lain Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Pekerjaan Umum Pengairan, Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (PU CKPP), serta Cabang Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur.
Mewakili Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Kepala Sub Seksi Hukum Kepatuhan Agraria dan Komunikasi Perusahaan Eko Hadi, menyampaikan dukungan Perhutani terhadap pelaksanaan Rakor Mitigasi Bencana, termasuk rencana tindak lanjut berupa aksi di lapangan sesuai program BPBD Kabupaten Banyuwangi.
“Perhutani berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana melalui pengelolaan hutan yang lestari serta dukungan aksi di lapangan sesuai rencana BPBD,” ujar Eko.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyuwangi, Danang Hartanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan misi kemanusiaan demi keselamatan wilayah Banyuwangi ke depan melalui keterbukaan dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan kebencanaan.
“Wilayah Licin merupakan ikon pariwisata Banyuwangi yang harus dijaga agar tidak mengalami kerusakan lingkungan. Melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, organisasi perangkat daerah, serta pelaku usaha, kita duduk bersama untuk berdiskusi dan melakukan monitoring serta evaluasi secara berkala setiap tiga bulan,” jelas Danang.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Perhutani atas pengelolaan kawasan hutan yang dinilai baik berdasarkan data citra satelit. “Perhutani telah menjaga hutannya dengan baik. Dari hasil pemantauan, faktor yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut adalah pengelolaan kawasan perkebunan,” ungkapnya. (Kom-PHT/Bwb/Eko)
Editor:Lra
Copyright©2025