PASURUAN, PERHUTANI (04/08/2022) | Kirab budaya dan ruwat agung di Petirtaan Jolotundo Desa Seloliman, Trawas Kabupaten Mojokerto yang merupakan agenda rutin tahunan dan menjadi daya tarik bagi wisatawan kembali digelar pada Rabu (03/08).

Petirtaan Jolotundo berada di petak 4B, wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Seloliman, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Penanggungan, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan yang secara administratif masuk dalam Kabupaten Mojokerto

Ruwat agung tersebut diawali dengan kirab budaya nusantara dan pertunjukan tari mayang rontek yang kemudian dilanjutkan dengan ritual hormat leluhur, ujub sesaji dan ritual manunggaling tirta.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Bupati Mojokerto Ikfina fahmawati bersama wakilnya Gus Barraa, Administratur KPH Pasuruan, Agus Ahmad Fadholi dan pejabat lainnya.

Sebelumnya para undangan melakukan penanaman pohon beringin sebagai simbolis Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo dan melepaskan burung. Ruwat agung ditutup dengan doa lintas agama yang kemudian dilanjutkan dengan kesenian tradisional jaranan, bantengan dan singo barong kian memeriahkan acara ini.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, mudah-mudahan semua yang sudah dilakukan oleh para leluhur kita merupakan suatu kebaikan, kita bisa warisi budaya ini dengan baik, dan kita jaga dengan baik, ujarnya.

Ikfina mengajak seluruh masyarakat untuk melestarikan adat istiadat dan kebudayaan warisan para leluhur seusai tempat dan kewenangan masing-masing, baik itu peninggalan fisik, maupun nonfisik, katanya.

Administratur Perhutani KPH Pasuruan, Agus Ahmad Fadholi mengatakan, siap mendukung dan melestarikan acara Kirab Budaya dan Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo supaya tradisi turun temurun itu tidak terkikis oleh jaman, ungkapnya.

Harapannya agar generasi millenial mengerti akan ke budaya dan tradisi tersebut, karena dengan acara itu tentunya juga bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Jolotundo, ujarnya.

Kegiatan kirab budaya dan Ruwat Agung Petirtaan Jolotundo ini sudah 2 tahun silam tidak ada karena pamdemi covid-19, semoga dengan diadakannya kegiatan tersebut bisa meningkatkan kunjungan wisata di Wisata Jolotundo, sekaligus menjadi daya tarik wisstawan lokal maupun mancanegara, imbuh Agus. (Kom-PHT/Psu/Fas)

 

Editor : Uan

Copyright © 2022