KEDU UTARA, PERHUTANI (14/11/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara bekerja sama dengan Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Kehutanan (BBPSIK) Yogyakarta, Balai Pembenihan Tanaman Hutan (BPTH) Wilayah I Palembang, dan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo (SOP) Yogyakarta melakukan peninjauan dan penelitian lokasi Kebun Benih Manglid di petak 23 dan 25 Resort Pemnagkuan Hutan (RPH) Candiroto dan RPH Petung, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Candiroto, Jumat (10/11).
Peninjauan dilakukan untuk mengamati cara perawatan, progress pertumbuhan dan kecocokan lahan tanaman manglid yang benihnya diambil dari tiga lokasi yang berbeda, yaitu dari Sumedang, Sukabumi, dan Tasikmalaya. Selain itu, dilakukan juga pengamatan terhadap tanaman yang akan berbuah, yang nantinya akan dipanen untuk disemaikan.
Administratur KPH Kedu Utara melalui Kepala BKPH Candiroto, Joko Supriyanto menyampaikan rasa optimisme terhadap kondisi pertumbuhan manglid yang cukup baik, tumbuh merata, baik tinggi maupun kelilingnya. “Hal ini tidak lepas dari upaya jajaran di lapangan dalam pengamanan lokasi penelitian yang diamanatkan. Komunikasi sosial yang juga sudah terbangun dengan baik membuat masyarakat ikut membantu pengamanan. Keberadaan Pemanfaatan Lahan Di bawah Tegakan (PLDT) kopi yang dirawat dengan baik oleh masyarakat juga berpengaruh terhadap pertumbuhan manglid, karena secara tidak langsung masyarakat merawat kopi dan manglid sekaligus,” ungkapnya.
Petugas BPTH Wilayah I Palembang, Riza memberikan apresiasi kepada BPDAS dan Perhutani yang telah berhasil mengembangkan tanaman manglid. Diharapkan hal serupa juga dapat dilakukan di tempat lain untuk menambah penyebaran manglid.
Pada kesempatan itu, petugas BPDAS SOP, Ratna Aji menyampaikan bahwa dari beberapa lokasi penelitian manglid, di KPH Kedu Utara adalah lokasi yang paling berhasil, paling baik pertimbuhannya, dan paling terjaga keamanannya. “Diharapkan ke depan nantinya lokasi ini akan menjadi pusat kebun benih manglid terbaik yang dimiliki Perhutani dan BPDAS,” jelasnya. (Kom-PHT/Kdu/Eko)
Editor: Tri
Copyright © 2023