PEKALONGAN BARAT, PERHUTANI (20/12/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat bersama Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Pemali Jratun dan segenap stakeholder melakukan penanaman pohon dalam rangka pemulihan daerah aliran sungai. Gerakan nasional menanam pohon dipusatkan di lokasi hutan lindung petak 18 dan petak 15 RPH Igirklanceng dan RPH Kalikidang BKPH Paguyangan KPH Pekalongan Barat masuk administratif pemerintahan desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes, Selasa (19/12).

Hadir Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Tata Kelola Hutan, Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Subyek Politik Kebangsaan dan SDA, Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Pengelolaan dan Perlindungan DAS, Tenaga Ahli Menteri LHK Bidang Pengelolaan DAS Jabar dan Banten, Staf Khusus Menteri LHK Bidang Edukasi Publik Kelestarian SDA dan Lingkungan Hidup, Kepala BPDAS Pemali Jratun, perwakilan Dinas LHK Provinsi Jawa Tengah, Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah yang diwakili Kepala Departemen PSDH, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Brebes, Administratur KPH Pekalongan Barat, segenap Forkompincam Sirampog  dan undangan lainnya.

Kepala Divisi Regional Jawa Tengah melalui Kepala Departemen Pengelolaan SDH dan Produksi Herdian Suhartono mengatakan Perum Perhutani merupakan salah satu BUMN yang diberi amanah dan tugas oleh Pemerintah untuk mengelola hutan di pulau Jawa. Yang mana dalam pengelolaannya itu sebagai perusahaan yang mengelola hutan tidak terlepas dari profit dan sosial. Perlu dipadukan dengan fungsi hutan yaitu ekologis, sosial dan ekonomi. Dalam pengelolaan hutan perlu menjaga keseimbangan dari tiga fungsi tersebut. Dengan dukungan Balai Pengelolaan DAS dan staf Ahli Menteri LHK ini serta Pemerintah yang ada di wilayah Kabupaten dan semua stakeholder dengan persepsi yang sama kedepan untuk melakukan perbaikan kawasan hutan yang kritis, kedepan kelestarian hutan menjadi baik kembali kepada fungsinya.

“Penanaman buah-buahan bisa menambah ekonomi masyarakat, dengan jarak tanam 6×3 m maka kepentingan masyarakat bisa berjalan bersama. Perhutani kedepan akan melakukan penelitian terlebih dulu untuk ke arah tanaman makadamia. Kita bisa kerjasama penanaman makadamia dan perlu ada kajian bisnisnya. Terkait pengamanan hutan jajaran Perhutani khususnya KPH Pekalongan Barat selalu melakukan patroli keamanan kawasan hutan,” katanya.

Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Pemali Jratun Rochimah Nugrahini menyampaikan penanaman ini dilakukan untuk memitigasi bencana dengan memulihkan DAS. Pada tahun 2019 pihaknya melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memulihkan hutan lindung dengan menanam bibit Makadamia. Mereka tertarik dan meminta bibitnya untuk ditanam. Total ada 25 ribu bibit yang ditanam, 99 persen tumbuh dengan baik dan sudah mulai belajar berbuah. Gerakan menanam pohon ini dalam rangka pemulihan daerah aliran sungai, kami fokuskan di lokasi ini karena dengan kelerengan yang curam, juga banyak tanaman kentang maka perlu diganti dengan tamanan makadamia yang juga mempunyai nilai ekonomi.

“Pohon Makadamia ini tidak hanya berfungsi memulihkan hutan lindung tetapi juga membawa manfaat ekonomi, karena kacang Makadamia ini harganya mahal,” katanya..

Pohon yang ditanam pada gerakan menanam pohon hari ini sebanyak 1.700 plances yang terdiri dari alpokat 1.000 plc, jeruk lemon 500 plc, aren 100 plc dan damar 100 plc. (Kom-PHT/Pkb/Sgy)

Editor: Tri

Copyright © 2023