BOGOR, PERHUTANI (07/02/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bogor bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Pusat Riset Teknologi dan Etnobiologi menggelar sosialisasi manfaat dan teknologi pengolahan umbi garut di Kantor Desa Barengkok, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, pada Rabu (05/02).
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Perhutani/Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (Asper/KBKPH) Parung Panjang Ihsan Gilang Ramadhan, Ketua Tim Pusat Riset Teknologi dan Etnobiologi BRIN Muniarti, narasumber pengenalan tanaman Garut, produk olahannya, dan praktik pembuatan emping Garut Dona Octavia, narasumber praktik pembuatan tepung dan pati Garut Yelin Adalina, Kepala Desa Barengkok, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Barengkok, serta masyarakat setempat.
Dalam sambutannya Asper/KBKPH Parung Panjang Ihsan Gilang Ramadhan mengapresiasi inisiatif BRIN dalam menyosialisasikan manfaat serta alih teknologi pengolahan umbi garut (Maranta arundinacea). Ia menekankan bahwa tanaman ini memiliki potensi sebagai alternatif pangan bernilai ekonomi tinggi, terutama jika dikembangkan dengan baik melalui pola agroforestri bersama tanaman jati di lahan Perhutani.
“Bila dikembangkan dengan baik, umbi garut dapat meningkatkan nilai tambah dan memiliki pasar yang luas. Tentunya momentum sosialisasi manfaat dan alih teknologi pengolahan umbi garut diperlukan. Semoga masyarakat Desa Barengkok dapat memanfaatkannya dengan baik dan menjadikan umbi garut sebagai komoditas unggulan desa yang dapat menghasilkan nilai ekonomi,” tuturnya.
Sementara Ketua Tim Pusat Riset Teknologi dan Etnobiologi BRIN Muniarti, menjelaskan bahwa umbi garut memiliki potensi besar sebagai bahan baku produk pangan turunan. Penelitian di lahan Perhutani KPH Bogor di Desa Barengkok menunjukkan bahwa pengolahan umbi garut dapat meningkatkan nilai tambah serta memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat sekitar hutan dalam sistem agroforestri jati-garut.
“Sosialisasi ini bertujuan untuk mengenalkan umbi garut lebih luas. Apabila umbi garut diolah menjadi produk pangan turunan berupa emping, tepung, dan pati garut, olahan ini dapat digunakan sebagai bahan baku produk pangan seperti roti, cookies (kue kering), mie dan lainnya. Selain itu, tepung dan pati garut berpeluang besar sebagai bahan pangan alternatif menggantikan tepung terigu,” ungkapnya. (Kom-PHT/Bgr/Gin)
Editor: EM
Copyright © 2025