ANTARANEWS.COM (29/12/2022) | Direktur Operasi Perum Perhutani Natalas Anis Harjanto bersama Anggota Komisi VI DPR RI Sony T Danaparamita menanam bibit pohon sengon dan balsa 5.000 plances pada lahan seluas 15 hektare di petak 34a-1 wilayah Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Karangharjo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Genteng, Perhutani Banyuwangi Selatan, Jawa Timur, Kamis.

Penanaman tersebut juga diikuti oleh Kepala Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Amas Wijaya dan Wakilnya Toni Kuspuja, Pengasuh Ponpes Mambaul Huda Siliragung Banyuwangi Kyai Muslim Sulaiman, Administratur Perhutani Banyuwangi Raya, dan pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Kecamatan Siliragung Banyuwangi.

Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto dalam keterangan pers di Surabaya menyampaikan penanaman ini dalam rangka pemulihan lingkungan hidup untuk kesejahteraan masyarakat.
“Penanaman di wilayah Perhutani Banyuwangi Selatan ini baru dilakukan seluas 15 hektare dan seterusnya akan dilanjutkan penanaman hingga seluas 400 hektare pada lahan-lahan yang memerlukan penanaman,” katanya.

Natalas menyebut, penanaman ini juga serentak dilaksanakan diseluruh wilayah Perhutani yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten yang terdapat tanah-tanah kosong.

Anggota Komisi VI DPR RI Sony T Danaparamita menyampaikan terima kasih kepada Perhutani atas respons cepat karena beberapa waktu lalu dia melihat daerah ini gundul.

“Saya tidak menuduh siapapun tapi harus melakukan tabayun dengan yang lain, namun menurut Perhutani ini karena pembalakan liar,” ujarnya.

Sony mengatakan, Perhutani ini mempunyai visi menjadi perusahaan pengelola hutan berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Oleh karena itu kita bersama-sama dengan Perhutani untuk menjaga hutan kita, bukan saja lestari tapi membawa manfaat bagi masyarakat, ujarnya.

Ia mengatakan, dengan penanaman pohon ini nanti bukan lingkungan dan alam saja yang terlindungi, namun juga membawa kesejahteraan masyarakat setempat meningkat.

“Saya berharap pengelolaan hutan ke depan ini akan lebih baik, karena garda terdepan mengelola kawasan Perhutani itu ya masyarakat sekitar, karena jumlah polisi hutan (polhut) sangat tidak memadai dibanding luas kawasannya. Untuk itu saya meminta agar Perhutani melakukan komunikasi yang intensif dengan tokoh masyarakat setempat,” katanya.

Pengasuh Ponpes Mambaul Huda Kyai Muslim Sulaiman juga menyampaikan, bahwa sudah saatnya kita melestarikan hutan bersama-sama.

“Kita tidak perlu melihat yang sudah-sudah.
Dan penanaman ini perlu disyukuri untuk menjadikan hutan lestari kembali seperti semula,” ujarnya.

Sumber : antaranews.com

Tanggal : 29 Desember 2022