KEDIRI, PERHUTANI (25/10/2023) | Dalam rangka penajaman arah kebijakan bidang perekonomian dan sumberdaya alam di wilayah Kabupaten Trenggalek, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kediri bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Trenggalek, menggelar rapat Pembahasan Laporan Pendahuluan Penyusunan Baground Study Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) lingkup perekonomian dan Sumberdaya Alam (SDA) 2025-2045, bertempat di Ruang Rapat Bappedalitbang Jalan KH Wahid Hasyim No. 5 Kabupaten Trenggalek pada Rabu (25/10).

Acara tersebut dihadiri oleh Waka Administratur Kediri Selatan Munawar Sukowati selaku Ketua Forum Pelaksana Tanggung jawab Sosial Perusahaan Masa Bakti 2021-2026, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Trenggalek Ratna Sulistyowati, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Trenggalek Creative Network, dan para undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu Munawar Sukowati menyampaikan terima kasih atas undangan dalam rangka penyusunan Background Study RPJPD bidang perekonomian dan SDA Kabupaten Trenggalek Tahun 2025-2045.

“Kami selaku Ketua Forum CSR/TJSL Kabupaten Trenggalek menyampaikan hasil rapat dan diskusi terkait penyusunan RPJPD ini kepada segenap perusahaan yang tergabung dalam Forum CSR. Nantinya agar CSR dari perusahaan peruntukkannya dapat selaras dengan rencana jangka panjang daerah Kabupaten Trenggalek, sehingga dapat efektif berkontribusi dalam kemajuan Kabupaten Trenggalek ke-depan,” ujarnya.

“Perhutani bergerak di sektor kehutanan juga terus berusaha meningkatkan perannya dalam pengembangan dan kontribusi di sektor kehutanan antara lain dari sisi peningkatan produksi getah pinus, maupun kayu yang cukup besar, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat, peningkatan kerjasama sektor wisata dan agroforestry, serta tidak kalah pentingnya setiap tahun kami melakukan rehabilitasi hutan,” tambahnya.

“Namun rencana ke-depan tersebut perlu dukungan dari multi stakeholder agar hutan tetap memberi manfaat secara ekologis dan dapat terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.

Sementara itu, Ratna Sulistyowati mengatakan, bahwa untuk meningkatkan sinergi dalam pengembangan daerah, dengan tujuan meningkatkan perekonomian dan sumberdaya alam yang ada di Kabupaten Trenggalek harus melibatkan semua stakeholder.

“Kita butuh pola sistem yang terpadu, strategi yang akan kita bangun diantaranya infrastruktur, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sarana dan prasarana daerah potensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat,” pungkasnya.(Kom-PHT/Kdr/Ton)

Editor : LRA
Copyright © 2023