LAWU DS, PERHUTANI (31/10/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Lawu Ds bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) pasca Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Gunung Lawu bertempat di Ruang Rapat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi, pada Senin (30/10).
Sekda Ngawi selaku pimpinan rapat, Mukh. Sodjo Triwidiyanto dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa setelah dilakukan evaluasi dan laporan dari masing-masing pihak yang berkepentingan, dalam hal ini Perhutani, Dinas Kehutanan (CDK Wilayah Madiun), Kodim dan Polres Ngawi dinyatakan, bahwa kondisi di wilayah hutan sudah terkendali dan sudah tidak ada lagi titik api/alias padam maka status tanggap darurat diturunkan menjadi status pemulihan, katanya.
“Diharapkan dengan diturunkan status ini, tetap dilaksanakan kegiatan penyisiran dampak kebakaran, sehingga bisa meminimalisir terjadinya bencana alam banjir bandang pada saat hujan turun, yang menurut data BMKG akan terjadi di bulan Nopember,” tuturnya
Sementara itu, Administratur Perhutani Lawu Ds melalui wakilnya Yudiono dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa Perhutani telah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api dengan cara manual, maupun membuat sekat bakar. Diberbagai kesempatan Perhutani telah mengandeng institusi TNI/Polri, serta masyarakat, telah bersama-sama, bahu-membahu memadamkan api sehingga alhamdulilah, api dapat di padamkan, ujarnya.
“Kami mewakili pimpinan manajemen Perhutani Lawu Ds sangat banyak mengucapkan terimakasih kepada Pemkab Ngawi, Instansi terkait dan semua yang sudah terlibat dalam penanganan Karhutla Gunung Lawu,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut Yudiono menyatakan, “Perhutani selalu siap siaga, dan tetap berupaya melakukan penyisiran eks area kebakaran, dan kami akan selalu siap dan waspada, menghadapi musim penghujan nanti. Kami selalu berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dalam menghadapi perubahan musim, tuturnya.
“Kebakaran yang terjadi merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya Perhutani. Setelah kejadian ini, kami juga akan malakukan pemasangan rambu-rambu bahaya tanah longsor dalam memasuki musim penghujan. Melalui rapat koordinasi ini, mari bersama-sama, bersiap diri saling berkomunikasi, waspada terhadap gejala alam,” tutupnya. (Kom-Pht/Lwds/Eko)
Editor : LRA
Copyright © 2023