KENDAL, PERHUTANI (07/08/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kendal bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah dan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jambi (UNJA) melaksanakan kegiatan pengamatan flora dan fauna di kawasan Cagar Alam Ulo Lanang, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, pada Rabu (06/08). Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi sebagai dukungan terhadap proses pembelajaran langsung di lapangan bagi mahasiswa perguruan tinggi.

Administratur KPH Kendal, Muhadi, secara terpisah menyampaikan apresiasinya atas sinergi antara Perhutani dan BKSDA dalam menjaga serta mengamankan kawasan konservasi tersebut. “Perhutani mendukung kelestarian Cagar Alam Ulo Lanang dengan menjadikan kawasan hutan sekitar sebagai Hutan Alam Sekunder (HAS), yang berfungsi sebagai zona penyangga. HAS tersebut mencakup petak 40 dan 41 di RPH Subah, serta petak 53 dan 54 di RPH Jatisari Utara,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa Hutan Alam Sekunder yang dikelola Perhutani merupakan kawasan non-produktif yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem. “Dengan keberadaan HAS, kami berharap kawasan inti Cagar Alam Ulo Lanang tetap terjaga kelestariannya dan terlindungi dari gangguan keamanan hutan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala RPH Subah, Muhsidin, menjelaskan bahwa mahasiswa KKN UNJA dipandu langsung ke lokasi untuk melakukan observasi keanekaragaman hayati. “Kami berharap para mahasiswa dapat meneliti dan mendokumentasikan berbagai jenis flora dan fauna yang ada di kawasan ini, sebagai bagian dari kontribusi ilmiah mereka terhadap pelestarian alam,” ujarnya.

Kepala Resort Konservasi Wilayah (RKW) Semarang, Rimbawanto, menyampaikan bahwa Cagar Alam Ulo Lanang memiliki luas sekitar 69,7 hektare, berbatasan langsung dengan Hutan Alam Sekunder milik Perhutani dan Sungai Prigi.

“Kawasan konservasi ini kaya akan keanekaragaman hayati. Untuk vegetasinya, terdapat berbagai jenis pohon seperti pelalar, pasang, kemejing, kepele, suren, jati, antap, dan lain-lain. Sedangkan untuk satwa, di antaranya terdapat lutung budeng (Jawa), ular sanca, edor, bajing gadung, serta berbagai fauna lainnya,” terang Rimbawanto.

Melalui kegiatan ini, Perhutani, BKSDA, dan institusi pendidikan berharap dapat terus memperkuat kolaborasi dalam menjaga kelestarian kawasan konservasi serta meningkatkan peran generasi muda dalam perlindungan lingkungan dan sumber daya alam. (Kom-PHT/Knd/Bkt)

Editor: Tri

Copyright © 2025