CIAMIS, PERHUTANI (28/4) | Pe.rhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Ciamis melakukan crash program. Ini merupakan program percepatan tanaman tahun 2014 dalam upaya meminimalisasi lahan kosong. Pelaksanaan kegiatan ini juga dikawal oleh Fakultas Kehutanan Institut Pertanian (IPB) Bogor.
Keikutsertaan mereka mengawal pelaksanaan tanaman crash program merupakan program lanjutan dari kesepakatan bersama IPB dengan Perhutani tentang “Kegiatan Pengelolaan Hutan dan Pemanfaatan Hasil Hutan”.
Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Ciamis, Bambang Juriyanto mengatakan bahwa crash program tanaman menggunakan dana cadangan berasal dari Laba Perhutani 2013 yang oleh Pemerintah dikembalikan ke Perhutani salah satunya untuk kegiatan percepatan reboisasi.
Pengawalan dilakukan dengan mengamati tanaman crash program di wilayah KPH Ciamis seluas 434,0 Ha yang tersebar di empat Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH), yaitu BKPH Banjar Utara, BKPH Banjar Selatan, BKPH Pangandaran dan BKPH Cijulang dengan jenis tanaman Jati Plus Perhutani (JPP) Stek Pucuk dan Mahoni. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh IPB diketahui keberhasilan tanaman crash program KPH Ciamis adalah 99,97 prosen.
KPH Ciamis mengelola hutan negara seluas 29.890,19 hektare. Hutan tersebut terletak di tiga Kabupaten/Kota, yaitu Kabupaten Ciamis seluas 12.324,29 hektare, Kota Banjar seluas 1.007,58 hektare dan Kabupaten Pangandaran seluas 16.558,62 hektare.
Kerjasama ini memunculkan sinergi antara akademisi dan pelaku pengelola hutan produksi. Sinergi ini juga dapat mengevaluasi kinerja dan capaian khususnya pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang di tanam oleh Perhutani, outputnya peningkatan sistem manajemen oleh Perhutani.(Kom-PHT/Cms/Aan).
Editor : Dadang K Rizal
Copyright ©2015