CIANJUR, PERHUTANI (25/11/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cianjur mendampingi kegiatan kuliah lapangan mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB) Program Studi Sarjana Rekayasa Kehutanan. Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Mata Kuliah BW4108 Sertifikasi Hutan, yang dilaksanakan pada Sabtu (22/11) di tiga lokasi, yaitu wilayah hutan Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciranjang Utara, TPKh Blok Mareleng, serta Wana Wisata Pongpoklandak.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Perhutani (Asper)/KBKPH Ciranjang Utara Dede Hadi Permana, Kepala TPKh Blok Mareleng Apip Mulyana beserta jajaran, Dosen Pengampu Ichsan Suwandhi dan Yoyo Suhaya, Teknisi Iwan Suparman, serta Asisten dosen Vitarka Budhi Jayapura, Belinda Calista Tansy, dan Odelia Malika Alya. Peserta kegiatan berjumlah 40 mahasiswa dari Program Studi Rekayasa Kehutanan ITB.
Administratur/KKPH Cianjur melalui Asper/KBKPH Ciranjang Utara, Dede Hadi Permana, menyampaikan bahwa pendampingan ini merupakan wujud dukungan Perhutani terhadap bidang pendidikan tinggi sebagai bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan.
“Mahasiswa mendapatkan akses langsung terhadap data dan kondisi aktual di lapangan. Pendampingan ini penting agar evaluasi dapat dilakukan secara komprehensif, mulai dari aspek legalitas, ekologi hingga aspek sosial dalam pengelolaan hutan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa Perhutani membuka ruang kolaborasi bagi institusi pendidikan yang membutuhkan laboratorium alam sebagai sarana praktik pembelajaran.
“Perhutani memiliki standar operasional sertifikasi. Kegiatan ini bukan hanya wadah berbagi praktik terbaik, namun juga kesempatan mendapatkan masukan akademis terkait implementasi standar Pengelolaan Hutan Lestari (PHL),” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, dosen pengampu mata kuliah, Ichsan Suwandhi, menyampaikan bahwa kuliah lapangan ini bertujuan memberikan pengalaman praktik verifikasi lapangan dalam penilaian PHL dan VLHH pada institusi pemegang izin PBPH atau hak pengelolaan.
“Mata kuliah ini tidak hanya menekankan aspek ekologis, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi sebagai pilar sertifikasi. Di KPH Cianjur, mahasiswa dapat melihat implementasi ketiga aspek tersebut secara nyata, yang sangat relevan dengan materi BW4108,” ungkapnya.
Perwakilan mahasiswa, Syahran Gupita A, turut menyampaikan apresiasinya terhadap kesempatan praktik lapangan tersebut.
“Melihat langsung seperti apa persiapan audit sertifikasi di unit pengelolaan hutan memberikan perspektif berbeda bagi kami. Interaksi dengan LMDH pun memperkaya pemahaman mengenai dinamika sosial dalam sertifikasi hutan lestari. Ini pengalaman yang tidak dapat diperoleh hanya dari ruang kelas,” ujarnya. (Kom-PHT/Cjr/HN)
Editor: EM
Copyright © 2025