kaltara.antaranews.com – Tanjung Selor (AntaraNews Kaltara) – Perhutani dan PT. Pos Indonesia terkait rangkaian perayaan HUT (Hari Ulang Tahun) ke-70 RI tahun ini yang bertajuk “BUMN Hadir Untuk Negeri” hadir di kawasan perbatasan, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kaltara untuk menggelar berbagai acara bhakti sosial.
“Intinya, Perhutani dan Pos Indonesia akan bergabung dengan Bupati Nunukan dalam upacara bendera yang dipusatkan di pulau Sebatik, ” kata Susetiyaningsih, Corporate Communication Head Perum Perhutani di Nunukan, Rabu.
Ia menlaskan bahwa penugasan dari Kementerian BUMN ini sangat positif bagi perkembangan wilayah perbatasan. “Direksi dan seluruh jajaran karyawan Perhutani bangga dengan penugasan di propinsi termuda indonesia ini.” imbuh dia.
Rangkaian acara adalah peringatan puncak HUT RI ke-70, jalan sehat, gelar pasar Sembako (sembilan bahan pokok) murah, bedah rumah veteran, layar tancap serta berbagai lomba 16-17 Agustus 2015.
“Acara ini memiliki arti strategis bukan saja karena perayaan HUT yang genap berusia 70 tahun namun karena letak geografis wilayah Pulau Sebatik berada di ujung negeri atau kawasan berbatasan langsung dengan Malaysia Timur baik darat maupun laut,” katanya.
Selain itu, perayaan HUT kali ini cukup istimewa karena dilaksanakan pada sebuah provinsi termuda atau ke-34 yang baru berusia sekitar dua tahun. Kaltara adalah provinsi termuda pemekaran dari Kalimantan Timur sebagai provinsi induk. Kalimantan Utara dengan Ibu Kota Tanjung Selor memiliki lima kabupaten dan kota, yakni Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan.
Pada 25 Oktober 2012 menjadi hari bersejarah bagi NKRI karena Ibu Pertiwi melahirkan anak termudanya, yakni Kalimantan Utara, yang resmi menjadi provinsi ke-34. DPR RI mengesahkan Provinsi Kaltara (Kalimantan Utara) pada 25 Oktober 2012 dengan luas wilayah 85.168 Km2.
Berbeda dengan daerah lain (tingkat provinsi) yang menghadapi berbagai pertimbangan untuk disetujui dimekarkan, maka Provinsi Kaltara memiliki arti strategis. Pertimbangan utama, daerah tersebut berbatasan langsung dengan Sabah dan Serawak (Malaysia bagian timur) sehingga banyak kalangan berpendapat wajar pemerintah dan DPR RI memprioritaskan Kaltara menjadi daerah otonomi baru yang terpisah dari Provinsi Kalimantan Timur.
Editor:iskandar zulkarnaen
Sumber : kaltara.antaranews.com
Tanggal : 12 Agustus 2015