KEDU UTARA, PERHUTANI (03/07/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara terus berinovasi mengikuti perkembangan teknologi di sektor kehutanan. Salah satu langkah nyata yang tengah dijalankan adalah perubahan mekanisme penyadapan getah dari cara manual ke sistem mekanik. Transformasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi kerja serta mendorong produktivitas penyadapan yang lebih optimal. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (02/07).

Administratur KPH Kedu Utara, Maria Endah Ambarwati, menuturkan bahwa penggunaan alat sadap mekanik dinilai lebih praktis dan efektif dibanding metode tradisional karena dapat mempercepat proses penyadapan, mengurangi beban kerja tenaga sadap, serta menghasilkan getah dalam jumlah yang lebih maksimal. Modernisasi ini juga merupakan bagian dari komitmen Perhutani dalam mendukung digitalisasi dan inovasi berkelanjutan dalam pengelolaan hutan produksi.

“Perubahan dari penyadapan manual ke sistem mekanik merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan zaman. Kami berharap alat ini bisa membantu tenaga sadap bekerja lebih efisien dan meningkatkan volume produksi getah secara berkelanjutan,” ujarnya.

Dengan adopsi teknologi ini, diharapkan para tenaga sadap dapat bekerja dengan lebih aman, efisien, dan sejahtera. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Perhutani sebagai perusahaan yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan berorientasi pada peningkatan hasil produksi serta kesejahteraan masyarakat desa hutan,” tutur Ambar.

Sementara itu, perwakilan Kelompok Tenaga Sadap (KTS), Muhamad Abdul Latif, mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian yang telah diberikan oleh Perhutani.

“Fasilitas alat sadap mekanik getah pinus ini sangat kami butuhkan. Alat ini membantu dan meringankan beban kerja penyadap, serta meningkatkan efisiensi dan kualitas hasil sadapan,” ungkapnya. (Kom-PHT/Kdu/Eko)

Editor: Tri

Copyright © 2025