MADURA, PERHUTANI (08/09/2023) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura turut berpartisipasi dalam aksi BUMN Environmental Movement (Gerakan Lingkungan Hidup) yang diinisiasi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam rangka menangani permasalahan lingkungan di Madura dengan melakukan gerakan bersih-bersih sampah yang digelar di Pantai Wisata Gua Petapa Kabupaten Bangkalan Madura, pada Jum’at (08/09).

Environmental Movement ini dihadiri oleh Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga, bersama tim millenial Perhutani dan perusahaan-perusahaan BUMN lainnya yang berada di Jawa Timur dengan total sekitar 200 peserta Milenial. Kegiatan tersebut dilakukan dengan melakukan aksi bersih-bersih area sekitar Pantai Goa Petapa Kabupaten Bangkalan, Madura.

Dalam kesempatannya, Menteri BUMN Erick Thohir melalui Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan bahwa program yang diinisiasi Menteri BUMN Erick Thohir ini dilakukam dalam rangka menangani permasalahan lingkungan dengan melakukan kegiatan bersih-bersih sampah di sekitar Pantai Gua Petapa. Pantai yang terletak di Pulau Madura tersebut merupakan kota ke-10 diadakannya kegiatan BUMN Environmental Movement setelah sebelumnya dilakukan di berbagai kota di seluruh Indonesia.

“Pak Erick ingin kita semua, terutama millenial BUMN, komunitas sosial dan lingkungan, masyarakat umum, dan mahasiswa punya kesadaran akan pentingnya mengolah sampah dan sekaligus mendapat pemanfaatannya juga. Dalam waktu kurang dari satu hari sampah yang berhasil dikumpulkan sebanyak kurang lebih 1 ton meliputi sampah botol plastik, kantong plastik, dan ranting pohon. Selain itu, kegiatan ini juga bisa memberi manfaat positif bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar”, imbuhnya.

Sementara itu Wakil Administratur Perhutani KPH Madura Sem Charles mengatakan, bahwa pihaknya sangat mendukung aksi Milenial BUMN Environmental Movement di Madura ini. Sepanjang tahun 2022, terdapat 69 juta ton sampah yang dihasilkan masyarakat Indonesia, dimana 18,2 persen atau 12,5 juta ton adalah sampah plastik. Di Indonesia, menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua dengan jumlah sampah sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah. Dengan demikian, sampah plastik telah menggeser sampah jenis kertas yang tadinya berada di peringkat kedua menjadi peringkat ke tiga dengan jumlah 3.6 juta ton per tahun atau 9 persen dari jumlah total produksi sampah.

“Harapannya dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan sampah yang dikelola dengan baik sehingga dapat bernilai ekonomis, masyarakat dapat mengelola sampah rumah tangga untuk dikumpulkan dan dikirim ke bank sampah terdekat. Hal itu dapat berdampak bukan hanya pada kebersihan lingkungan, namun juga dapat menjadi salah satu pemasukan masyarakat” ucap Sem Charles.(Komp-PHT/Mdr/Jep).