BANYUWANGI SELATAN, PERHUTANI (17/09/2025) | Memperkuat sinergitas antar instansi dalam rangka sinkronisasi program pembangunan untuk menangkap peluang investasi strategis di Banyuwangi, Perhutani KPH Banyuwangi Selatan mendukung upaya tersebut melalui rapat koordinasi (Rakor) dan pembahasan kajian spasial potensi investasi strategis Kabupaten Banyuwangi yang berlangsung di kantor PU Cipta Karya, Perumahan, dan Pemukiman (PU-CKPP) Kabupaten Banyuwangi, Selasa (15/9).
Administratur Perhutani Banyuwangi Selatan melalui Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Bisnis, Widodo, menyampaikan bahwa Perhutani sangat mendukung langkah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam Rakor Kajian Spasial Potensi Investasi Strategis. “Kami berkomitmen menangkap peluang investasi strategis di kawasan hutan wilayah kerja Perhutani melalui kegiatan agroforestry berupa tumpangsari untuk mendukung ketahanan pangan,” ungkapnya.
Widodo menambahkan, sejumlah kegiatan agroforestry telah dilakukan bersama masyarakat, antara lain kerja sama penanaman buah naga, kopi, jeruk, dan pisang, yang semuanya dilaksanakan melalui perjanjian kerja sama. “Untuk itu, dukungan Pemkab Banyuwangi dan para stakeholder sangat kami harapkan agar program ini semakin berkembang,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya menjaga sinergi yang selama ini telah terjalin antara Perhutani, Pemkab Banyuwangi, dan pihak terkait. Menurutnya, pengelolaan hutan dan program PPKH diharapkan mampu memberikan dampak positif berupa peluang investasi strategis, peningkatan pendapatan masyarakat sekitar hutan, pemberdayaan potensi lokal, sekaligus mendukung program pembangunan daerah.
ditempat yang sama Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PU-CKPP Kabupaten Banyuwangi, Bayu Hadi, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Perhutani Banyuwangi Selatan, Utara, Barat, serta seluruh dinas yang terlibat atas dukungan dalam penyusunan Kajian Spasial Potensi Investasi Strategis.
“Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan merekomendasikan lokasi prioritas investasi yang sesuai dan berkelanjutan. Hasilnya akan memastikan kesesuaian rencana investasi dengan tata ruang wilayah, serta menganalisis kelayakan lahan berdasarkan parameter biofisik, sosial, ekonomi, dan infrastruktur,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Konservasi dan Rehabilitasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, Rudianto, menegaskan dukungannya terhadap rakor tersebut. Menurutnya, pembangunan yang diarahkan pada investasi strategis harus tetap sejalan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) agar kelestarian dan kondusivitas lingkungan tetap terjaga.
Rakor ini dihadiri oleh perwakilan Dinas PU-CKPP, Bappeda Banyuwangi, Dinas PM dan PTSP, Dinas Budpar, Dinas Pengairan, Perhutani Banyuwangi Raya, Dinas Lingkungan Hidup, Diskop UMD, Dinas Pertanian dan Pangan, Disnakertrans dan Perindustrian, Dinas Perikanan, BPBD, BPN, serta ITS Surabaya. (Kom-PHT/Bws/Dik)
Editor: Lra
Copyright ©2025