Perhutani Perhutani Gandeng Baznas Cilacap dalam Pemanfaatan Lahan di Bawah Tegakan untuk Pakan Ternak |

BANYUMAS BARAT, PERHUTANI (10/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyumas Barat menjalin kerja sama strategis dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cilacap dalam pemanfaatan lahan di bawah tegakan (PLDT) untuk budidaya pakan ternak, Rabu (09/10). Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa hutan melalui penguatan ekonomi berbasis sumber daya lokal secara berkelanjutan.

Acara pembahasan kerja sama berlangsung di Kantor Perhutani KPH Banyumas Barat dan dihadiri oleh Administratur KPH Banyumas Barat Yohanes Eka Cahyadi, didampingi Kepala Seksi Keuangan, Umum, dan SDM Kuwat Setiyadi. Dari pihak Baznas Cilacap hadir Wakil Ketua III Bidang Perencanaan Keuangan dan Pelaporan Khakimatusodiqoh serta Wakil Ketua IV Bidang Administrasi SDM dan Umum Hamidan Majdi.

Dalam sambutannya, Yohanes Eka Cahyadi menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk sinergi antara BUMN kehutanan dan lembaga zakat dalam memberdayakan masyarakat desa hutan agar lebih produktif tanpa mengganggu fungsi utama kawasan hutan.

“Lahan di bawah tegakan memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan secara agroforestry, salah satunya untuk tanaman pakan ternak. Dengan adanya kolaborasi ini, Perhutani dan Baznas Cilacap diharapkan tidak hanya menjaga kelestarian hutan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar hutan,” ujarnya.

Pihak Baznas Cilacap melalui Khakimatusodiqoh menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, pemanfaatan dana zakat, infaq, dan sedekah akan diarahkan secara produktif untuk mendukung program pengembangan ekonomi masyarakat berbasis hutan.

“Baznas tidak hanya fokus pada bantuan konsumtif, tapi juga mendorong program zakat produktif seperti ini, yang berdampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Melalui kerja sama ini, diharapkan akan terbangun sistem budidaya pakan ternak yang berkelanjutan dengan melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Program ini juga menjadi model kolaboratif antara pengelola hutan dan lembaga sosial keagamaan dalam mendukung pengentasan kemiskinan dan memperkuat ketahanan pangan lokal. (Kom-PHT/Byb/Twn)

Editor: Tri