MADURA, PERHUTANI (02/11/2022) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madura sosialisasikan mekanisme Stasiun Pemantauan Lingkungan (SPL) Curah Hujan kepada sejumlah anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Rimba Karya, di petak 20e Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sumenep, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Madura Timur, Sumenep, Rabu (02/11).

Administratur Perhutani KPH Madura Kelik Djatmiko mengatakan, bahwa Perhutani melakukan pemantauan melalui mekanisme SPL Curah Hujan dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan, sebagai pemantau parameter situasi dan kondisi lingkungan. Pengukuran curah hujan dapat dilakukan dengan bantuan alat penakar hujan (Umbrometer) sehingga dapat mengukur jumlah curah hujan yang turun dalam skala per satuan luas yang mana prinsip dan cara kerja alat tersebut untuk mengukur tinggi jumlah air yang tertampung atau tergenang,” terangnya.

“Ada beberapa hal yang dilakukan Perhutani KPH Madura antara lain pengamatan curah hujan, tingkat erosi dan debit sungai, untuk itu dengan adanya SPL tersebut situasi dan kondisi lingkungan di wilayah KPH Madura dapat dilakukan pengamatan, secara rutin, serta bagaimana cara mendapatkan data & informasi keanekaragaman vegetasi dan satwa liar flora fauna yang hidup di wilayah hutan KPH Madura dan pada wilayah itu ditetapkan sebagai wilayah khusus yang setiap saat dapat dipantau perkembangannya,” tutupnya.

“Sementara itu Wakil Ketua LMDH Rimba Karya Budiyanto mengatakan, “Dengan adanya SPL ini sangat membantu kami dan masyarakat sekitar hutan khususnya untuk tanaman pertanian, di samping itu kami juga bisa mengetahui potensi kondisi alam sekitarnya, perlu kita waspadai jauh hari sebelumnya guna memberikan informasi sejak dini, untuk itu kami selalu siap berkolaborasi dengan Perhutani, yang intinya saling mendukung dan memantau perkembangan SPL ini,” katanya. (Komp-PHT/Mdr/Jep)

Editor : Uan
Copyright © 2022