INDOPOS.CO.ID (13/11/2017) | Program wisata alam, semakin banyak diminati masyarakat. Baik itu dari dalam maupun luar negeri. Karena itu tidak mengherankan kalau Perum Perhutani juga turut mendukung Program Wisata Indonesia 2020.

Pada akhir pekan kemarin (11/11) perusahaan BUMN tersebut meluncurkan CANOPY. Yakni brand baru pengelolaan wisata alam Perhutani, di Kawah Putih Ciwidey Jawa Barat. Serta diikuti peluncuran di BanyuNget, Trenggalek, Jawa Timur.

Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M Mauna mengatakan CANOPY merupakan brand atau identitas yang akan menaungi beragam karakter wisata alam Perhutani. Dengan jaminan standar produk, pelayanan dan pengelolaan yang profesional dan berkualitas.

“Obyek wisata alam Kawah Putih di Ciwidey dan BanyuNget di Trenggalek dipilih sebagai pilot project untuk pemenuhan standar CANOPY tersebut,” ujarnya akhir pekan kemarin (11/11). Lebih lanjut Denaldy mengatakan, penetapan brand untuk pengelolaan wisata alam Perhutani adalah bagian dari transformasi bisnis perusahaan tahap ke empat. Yakni restrukturisasi bisnis. Terdiri dari revitalisasi existing business dan new business development.

“Seperti rencana pembangunan Ecotheme Park yang kita siapkan lahannya 600 hektar di kawasan hutan Bogor, dengan nilai investasi tahap pertama minimal US$ 1 miliar,” ujar Denaldy. Investor menurutnya harus memiliki pengalaman mengembangkan kawasan ecopark. Sehingga apabila terwujud akan lebih meningkatkan daya jual wisata Indonesia di kancah internasional.

“Kita ingin menghadirkan alternatif tempat liburan untuk anak-anak. Supaya mereka kembali ke alam, ke hutan dengan sentuhan futuristic. Sedangkan untuk existing business yang dipertahankan maka kita lakukan rebranding ecotourism dengan CANOPY ini,” jelas Denaldy.

Menurutnya, excisting bisnis wisata alam jumlahnya lebih dari 232 destinasi. Pihaknya terus tingkatkan dengan cara melakukan standarisasi yang lebih professional dan berkualitas.”Belajar dari pengalaman pengelolaan wisata alam di Swedia dan Finlandia, kontribusi mereka bisa mencapai 30 sampai 40 persen. Sedangkan di Perhutani baru mencapai kurang dari 10 persen terhadap pendapatan perusahaan per tahun,” ujar Denaldy.

Saat ini pihaknya menetapkan dua pilot project di Kawah Putih dan Banyu Nget. Ke depan brand baru ini akan menaungi wisata-wisata alam Perhutani. Khususnya lokasi wisata yang telah memenuhi unsur-unsur dan indikator dalam standar Canopy.

Sumber : indopos.co.id

Tanggal : 13 November 2017