SEMARANG, PERHUTANI (27/08/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Semarang bersama masyarakat menggelar acara selamatan untuk mengawali pelaksanaan kegiatan tebangan Gamal (Gliricidia Sepium) di petak 106c seluas 24,9 hektare, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tepusan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedungjati, Rabu (27/8).
Acara ini dihadiri perwakilan manajemen KPH, Kepala BKPH Kedungjati, Kepala RPH, Kaur BKPH Kedungjati, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Jati Mulyo, serta masyarakat Desa Kleben, Kecamatan Kedungjati yang terlibat sebagai tenaga kerja dalam kegiatan tebangan.
Administratur KPH Semarang, Misa Ekaristi, menyampaikan bahwa tradisi selamatan sebelum melaksanakan kegiatan besar seperti tebangan merupakan wujud rasa syukur sekaligus harapan agar pekerjaan berjalan lancar tanpa hambatan.
“Selamatan sudah menjadi nafas kehidupan masyarakat pedesaan sekitar hutan. Perhutani menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan membantu pelaksanaan kegiatan tebangan gamal ini. Harapannya dapat berjalan sukses dan memberikan manfaat bagi semua pihak,” ujarnya.
Selaku pimpinan KPH Semarang, Misa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan ikut membantu pelaksanaan kegiatan tebangan gamal. Harapannya, kegiatan ini akan berjalan lancar serta memberikan benefit atau keuntungan pada semua pihak yang terlibat di dalamnya, pungkasnya mengakhiri pembicaraan.
Ketua LMDH Jati Mulyo, Sanijo, mewakili masyarakat Desa Kleben menyampaikan apresiasi kepada Perhutani yang selalu melibatkan masyarakat sekitar dalam setiap kegiatan. “Dengan dilibatkan, masyarakat mendapat penghasilan, dan ekonomi desa ikut tumbuh. Kami acungi jempol karena Perhutani sangat peduli terhadap masyarakat sekitar hutan,” tuturnya.
Sebagai informasi, tanaman gamal memiliki pertumbuhan cepat, adaptif di berbagai kondisi lahan, dan bernilai kalori tinggi sehingga cocok sebagai sumber energi terbarukan. Gamal dapat dimanfaatkan sebagai biomassa, bahan baku biofuel seperti wood pellet atau bioarang, serta digunakan dalam proses co-firing di pembangkit listrik tenaga uap sebagai substitusi batu bara. Selain manfaat ekonominya, tanaman gamal juga berkontribusi pada konservasi lingkungan dengan menstabilkan tanah. (Kom-PHT/Smg/Pay)
Editor: Tri
Copyright © 2025