SURAKARTA, PERHUTANI (23/03/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta terus berinovasi dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas getah pinus dengan menggelar sosialisasi serta pelatihan penggunaan alat sadap mekanis bagi para penyadap getah. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menyamakan persepsi tentang metode penyadapan modern yang lebih efisien dan ramah lingkungan, Kamis (20/03).
Pelatihan berlangsung di Tempat Penimbunan Getah (TPG) Sampang yang terletak di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Baturetno, diikuti oleh puluhan penyadap getah yang selama ini mengandalkan metode penyadapan tradisional. Dengan hadirnya alat sadap mekanis, diharapkan dapat meningkatkan hasil getah dan mempermudah proses penyadapan bagi para pekerja.
Administratur Perhutani KPH Surakarta, Ronny Merdyanto dalam sambutannya menyampaikan penggunaan alat sadap mekanis merupakan bagian dari upaya modernisasi sektor kehutanan. “Perhutani ingin memberikan solusi yang lebih efektif bagi para penyadap agar produktivitas mereka meningkat dengan membuat dan memperbaharui quare yang menjadi sumber utama produksi getah,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, para peserta diberikan pemahaman mendalam mengenai cara kerja alat sadap mekanis, teknik penyadapan yang benar, serta perawatan alat agar tetap optimal dalam penggunaannya. Selain itu, mereka juga diberi kesempatan untuk mencoba langsung alat sadap mekanis dengan bimbingan Kepala Seksi Produksi dan Ekowisata, Arif Budi Setyarso.
Salah satu peserta, Jalu mengungkapkan antusiasmenya terhadap pelatihan ini. “Dengan alat sadap mekanis ini, pekerjaan kami menjadi lebih mudah dan hasilnya lebih maksimal. Kami berharap Perhutani terus mendukung kami dengan inovasi-inovasi yang bermanfaat,” katanya.
Perhutani berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan serta pendampingan kepada para penyadap getah dalam menerapkan teknologi penyadapan terbaru. Kedepannya, pelatihan serupa akan dilakukan di BKPH getah lain guna memastikan bahwa seluruh penyadap getah dapat memanfaatkan alat sadap mekanis secara optimal.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan produksi getah pinus di wilayah Surakarta dapat meningkat, sekaligus menjaga kelestarian hutan sebagai sumber daya alam yang berkelanjutan. (Kom-PHT/Ska/Mar)
Editor: Tri
Copyright © 2025