KEDU SELATAN, PERHUTANI (20/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan menghadiri kegiatan Konsultasi Publik I Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan Wadaslintang Aglomerasi Kaliwiro yang diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Perumahan (DPUPR) Kabupaten Wonosobo. Kegiatan tersebut berlangsung di Pendopo DPUPR Kabupaten Wonosobo pada Jumat (17/10).
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala DPUPR Kabupaten Wonosobo bersama jajaran, Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ngadisono, Kepala Urusan Teknik Kehutanan , perwakilan dari Badan Pertanahan Nasional, Badan Pendapatan Daerah, Dinas Lingkungan Hidup, para kepala desa di wilayah Kecamatan Kaliwiro dan Kecamatan Wadaslintang, serta lembaga terkait lainnya.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala DPUPR Kabupaten Wonosobo, Nurudin Ardiyanto. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa konsultasi publik ini bertujuan untuk menjaring aspirasi dan masukan dari para pemangku kepentingan terhadap arah pengembangan Kawasan Perkotaan Wadaslintang Aglomerasi Kaliwiro yang ditetapkan sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Kawasan Strategis Kabupaten Wonosobo berbasis konservasi dan pariwisata.
Forum ini merupakan bagian dari tahapan pembahasan substansi RDTR sebagai tindak lanjut amanat Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Wonosobo Tahun 2023–2043. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah koordinasi lintas sektor untuk menyinergikan kebijakan penataan ruang daerah dengan rencana pembangunan sektoral.
Administratur KPH Kedu Selatan, Nandang Kusnandar, di tempat berbeda menegaskan bahwa keterlibatan Perhutani dalam forum ini merupakan bentuk sinergi antara pengelola kawasan hutan dan pemerintah daerah untuk memastikan setiap rencana pembangunan sesuai dengan ketentuan tata ruang dan prinsip konservasi lingkungan.
“Perhutani mendukung penuh penyusunan RDTR ini agar pemanfaatan ruang di kawasan Wadaslintang dapat berjalan selaras antara kepentingan pembangunan daerah dan kelestarian sumber daya hutan,” pungkasnya.
Kepala BKPH Ngadisono, Supriyanto, bersama Kepala Urusan Teknik Kehutanan, Kharisma Alfian, menyampaikan dukungan penuh Perhutani terhadap upaya Pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam penyusunan RDTR yang memperhatikan keseimbangan antara pembangunan wilayah dan kelestarian kawasan hutan.
“Perhutani berkomitmen untuk mendukung penataan ruang yang selaras dengan prinsip kelestarian hutan. Kawasan Wadaslintang Aglomerasi Kaliwiro memiliki potensi ekonomi dan wisata yang besar, namun perlu dikembangkan dengan memperhatikan fungsi ekologis dan keberlanjutan sumber daya hutan,” ujar Supriyanto.
Sekretaris Desa Kemiriombo, Bejo Rahayu, sebagai salah satu perwakilan masyarakat, turut menyampaikan tanggapannya terkait arah Rencana Kawasan Strategis RTRW Kabupaten Wonosobo Tahun 2023–2043. Menurutnya, potensi sektor wisata dan agroforestry dapat dioptimalkan di kawasan hutan yang membentang di sepanjang jalur Kaliwiro hingga Wadaslintang.
“Sinergi antara pengembangan wisata alam dan kegiatan agroforestry akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus menjaga kelestarian hutan,” ungkap Bejo dalam forum tersebut.
Melalui kegiatan ini diharapkan terwujud keselarasan antara kebijakan tata ruang, konservasi lingkungan, dan pengembangan ekonomi masyarakat di kawasan Wadaslintang Aglomerasi Kaliwiro. (Kom-PHT/Kds/Rwi)
Editor: Tri
Copyright © 2025