MADIUN – Perum Perhutani menargetkan beroperasinya pabrik baru kayu lapis (plywood) di Pare, Kediri, bisa menyumbang Rp 74 miliar per tahun dari total target pendapatan BUMN kehutanan tersebut. Dengan demikian, laba bersih perseroan tahun ini minimal dapat mencapai Rp 217 miliar.

Direktur Utama Perum Perhutani Bambang Sukmananto menyatakan, dengan pabrik baru itu, laba bersih perseroan tahun ini bisa meningkat menjadi Rp 217 miliar atau naik 12% sdari tahun lalu sebesar Rp 195 miliar. Sedangkan target pendapatan tahun ini ditetapkan sebesar Rp 3,9 triliun. “Dengan beroperasinya pabrik plywood ini kami optimistis pendapatan akan naik,” kata dia di sela HUT ke-52 dan peresmian pabrik plywood di Madiun, Rabu (27/3).

Pabrik dengan investasi Rp 48 miliar itu dibangun mulai awal 2011 dan selesai pada April 2012 di Pare, Kediri. Pabrik yang didirikan di lahan seluas 9 hektare (ha) tersebut berkapasitas 4.000 meter kubik log per bulan. Bahan baku untuk pabrik 90% dipenuhi dari hutan sengon Perhutani di Kediri dan sisanya dari masyarakat. Pihaknya memperkirakan bisa mencapai break event point (BEP) tiga tahun lagi. “Pabrik baru ini menyerap tenaga kenja langsung 600 orang, belum termasuk tenaga kerja tidak langsung,” papar Bambang.

Pembangunan pabrik itu dimaksudkan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan plywood di pasar Asia sebesar 6% per tahun.

Selain pabrik baru di Madiun, Perhutani membangun pabrik lainnya yaitu pabrik derivatif gondorukem di Pemalang Jawa Tengah, pabrik minyak kayu putih di Pasuruan Jatim, dan pabrik porang di Blora Jawa Tengah yang diharapkan mulai beroperasi pada 2014. “Kami juga mengembangkan 122 titik ekowisata yang tersebar di seluruh wilayah Perhutani,” kata Bambang.

Menurut dia, perusahaan pelat merah itu berupaya merevitalisasi industri produk kayu dan nonkayu yang sudah ada.

Jurnalis : INA
Media : Investor Daily/ 30 Maret 2013, hal.7