jateng.antaranews.com – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Banyumas Timur, Jawa Tengah, mengintensifkan patroli untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kebakaran hutan pada musim kemarau.

“Kami telah memetakan daerah-daerah rawan kebakaran di wilayah KPH Banyumas Timur antara lain RPH (Resor Pemangkuan Hutan) Jatilawang, RPH Kalirajut, dan RPH Sidamulih. Namun RPH lainnya tetap harus mengintensifkan patroli,” kata Kepala Urusan Komunikasi Perusahaan Perhutani KPH Banyumas Timur Taufik Didit di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.

Dia mengatakan hal itu kepada wartawan terkait kasus kebakaran hutan pinus yang terjadi pada Selasa (11/8) di Petak 44 C, Desa Tambaknegara, Kecamatan Rawalo, Banyumas.

Menurut dia, kebakaran hutan pinus itu pertama kali diketahui oleh penyadap sekitar pukul 14.00 WIB dan api dapat dikendalikan pada Selasa (11/8) sore sehingga tidak sampai meluas.

Kendati demikian, dia mengatakan bahwa sebanyak 100 pohon pinus terbakar dalam peristiwa kebakaran yang diduga berasal dari puntung rokok itu.

“Berdasarkan pengalaman itu, kami mengintensifkan patroli di hutan-hutan untuk mengantisipasi adanya kebakaran susulan,” tegasnya.

Ia mengatakan bahwa Perhutani KPH Banyumas Timur telah membentuk Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) di masing-masing RPH.

Dalam hal ini, kata dia, Perhutani KPH Banyumas Timur terdiri atas 20 RPH sehingga ada 20 tim Damkar yang siap bertugas untuk memadamkan api jika terjadi kebakaran.

“Setiap harinya, tim yang terdiri dari 10 personel itu berpatroli di RPH masing-masing,” jelasnya.

Sumber : jateng.antaranews.com
Tanggal : 12 Agustus 2015