SURAKARTA, PERHUTANI (31/10/2025) | Kepolisian Resor Klaten menggelar Rapat Koordinasi dan Apel Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Alam di ruang rapat R.S. Soekamto Polres Klaten dan lapangan Mapolres Klaten pada Selasa (28/10). Agenda ini menindaklanjuti rencana kerja Polres Klaten 2025 dan merupakan upaya memperkuat sinergi antar-instansi dalam menghadapi potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan yang sering terjadi di musim pancaroba. Sejumlah lembaga diundang, di antaranya Kodim 0723 Klaten, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, BPBD, Tim SAR, BBWS Bengawan Solo, dan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Surakarta sebagai narasumber untuk menjelaskan potensi bencana di wilayah hutan serta langkah pencegahannya.
Administratur KPH Surakarta melalui Wakil Administratur, Bambang Sunarto, dalam pemaparannya menegaskan bahwa hutan bukan hanya penopang ekosistem, tetapi juga bagian integral dalam sistem penanggulangan bencana. Ia menjelaskan bahwa kawasan hutan yang kami kelola memiliki fungsi hidrologis dan kestabilan lereng yang sangat krusial. Ketika musim kemarau rawan kebakaran hutan dan apabila musim hujan datang atau saat terjadi angin kencang, peran hutan sangat besar dalam menyerap air, menahan tanah longsor, dan menekan risiko bencana.
“Perhutani siap menjadi mitra aktif pemerintah daerah dan penegak hukum untuk meningkatkan pemantauan, patroli lingkungan, dan edukasi warga sekitar,” ujarnya.
Wakil Kepala Polres Klaten, Kompol Heru Sanusi, menyatakan komitmen tinggi dalam mendukung kegiatan ini.
“Kami melihat bahwa bencana alam tidak hanya soal alam, tetapi juga soal keamanan dan kesiapsiagaan manusia. Polres Klaten siap berkolaborasi, baik dalam surveilans kawasan rawan bencana, koordinasi evakuasi, maupun pengamanan hutan agar fungsi ekologisnya tetap optimal. Sinergi lembaga kehutanan dengan kepolisian adalah jaring pengaman penting untuk melindungi masyarakat dan lingkungan,” tegas mereka.
Rakor ini diakhiri dengan sejumlah tindak lanjut yang jelas yaitu peningkatan pemetaan risiko bersama, pelatihan personel lapangan, penguatan sistem peringatan dini, dan partisipasi aktif masyarakat. Harapannya, dengan kolaborasi antara Perhutani KPH Surakarta, Polres Klaten, dan instansi terkait lainnya, Kabupaten Klaten akan semakin tangguh dalam menghadapi bencana alam. Sistem pengelolaan hutan yang baik dan koordinasi antar lembaga yang kuat diharapkan mampu menekan kerentanan dan mewujudkan lingkungan yang lebih aman, lestari, dan maju. (Kom-PHT/Ska/Mar)
Editor: Tri
Copyright © 2025