DSCN1064KEDU SELATAN, PERHUTANI (2/12) –  Perhutani Kedu Selatan telah berkontribusi kepada masyarakat dan negara selama tahun 2012 ternyata cukup besar yaitu Rp 39,3 miliar.  Kontribusi itu berasal  dari usaha yang dikelola Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Selatan.

Kasi Pengelolaan Sumber daya Hutan,  Hartanto,SE menjelaskan, KPH Kedu Selatan mengelola hutan negara seluas 44.659,65  Ha.  Hutan tersebut terletak di lima wilayah administratif pemerintahan. “Kelima wilayah tersebut adalah Kabupaten Purworejo seluas 7.604,45 hektare, Kabupaten Kebumen seluas 18.088,58 hektare, Kabupaten Wonosobo 10.384,93  hektare, Kabupaten Banjarnegara 5.676,25 hektare dan Kabupaten Banyumas 2.905,44 hektare, ” jelasnya.

Dari pengelolaan hutan tersebut, sambungnya diperoleh penerimaan tak kurang dari Rp 39,3 miliar. Jumlah tersebut berasal dari pembayaran  kepada 7.012 orang penyadap, pembayaran sharing/bagi hasil dari produksi kayu dan getah baik getah pinus maupun kopal dan pembayaran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH).

“Selain itu juga pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), penyaluran pinjaman lunak Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), penguatan modal serta hasil panen tanaman tumpangsari Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) yang hasilnya murni untuk masyarakat,” kata Hartanto.

Dirincikan, pemasukan tersebut antara lain dari pembayaran kepada penyadap sebesar Rp 34,2 miliar, pembayaran sharing produksi kayu dan getah tahun 2012 sebesar Rp 1 miliar lebih, dan pembayaran pajak kepada pemerintah, wujudnya berupa Provisi Sumber daya Hutan  tahun 2012 sebesar Rp 853 juta, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang disetorkan  tahun 2012 sebesar Rp 2,7 miliar.

Selanjutnya, penyaluran bantuan pinjaman program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) dan penguatan modal bagi Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebesar Rp 154 juta.

Tak ketinggalan hasil panen palawija yang berada pada lahan Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) dinikmati oleh petani hutan berupa padi, jagung, untuk tahun 2012 ini sebanyak 188 ton dengan nilai Rp 567 juta lebih.

“Hal lain yang sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar hutan adalah penyerapan tenaga kerja masyarakat yang ikut dalam kegiatan pengelolaan hutan dalam kaitan progaram Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM),” katanya.

Ditambahkan Hartanto, kontribusi lain dari pengelolaan hutan adalah penyerapan tenaga kerja di bidang tanaman sebanyak 4.001 orang, pemeliharaan tanaman 6.052 orang, kegiatan tebangan 3.527 orang dan non kayu lainnya 504 orang. (Humas Kds, Diedit oleh : Dadang K Rizal)