ANTARANEWS.COM, PURWOKERTO (30/10/2016) | Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur mengembangkan Curug Jenggala, di Desa Ketenger, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebagai destinasi wisata baru.
“Curug Jenggala merupakan destinasi wisata swafoto (selfie) baru yang kami rintis bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Gempita, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden,” kata Administrator Perum Perhutani KPH Banyumas Timur, Wawan Triwibowo di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Ia mengatakan Curug Jenggala merupakan air terjun yang berada tepat di pertemuan dua sungai yang membentuk keindahan tiga air terjun.
Menurut dia, kucuran air yang terjun dari ketinggian berkisar 20 meter itu menimbulkan suara guruh yang membahana.
“Keindahan Curug Jenggala semakin lengkap, saat pengunjung dimanjakan berswafoto di wahan ‘selfie deck’ berbentuk ‘love’ atau Hati. Untuk berswafoto di Curug yang indah di antara rimbunnya hutan kaki Gunung Slamet ini, pengunjung cukup membayar tiket Rp5.000,” katanya.
Ia mengatakan wahana “selfie deck” Curug Jenggala banyak diminati karena berdasarkan data, selama minggu pertama pembukaan destinasi wisata baru itu, jumlah pengunjung yang berswafoto di tempat itu lebih dari 3.000 orang.
Lebih lanjut, Wawan mengatakan lokasi Curug Jenggala berjarak sekitar 17 kilometer dari kota Purwokerto atau sekitar 4 kilometer sebelah barat Lokawisata Baturraden.
Menurut dia, wisatawan yang hendak menuju Curug Jenggala dapat menggunakan kendaraan roda dua hingga Kolam Tando Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ketenger.
Sementara bagi wisatawan yang menggunakan kendaraan roda empat, kata dia, hanya bisa menjangkau hingga Dusun Kalipagu dan selanjutnya jalan kaki sejauh 1 kilometer menuju Kolam Tando sambil menikmati segarnya udara pegunungan dan indahnya pemandangan di lereng selatan Gunung Slamet.
“Dari kolam tando pengunjung wajib jalan kaki sekitar 15 menit untuk tiba di lokasi Curug Jenggala,” katanya.
Terkait rencana pengembangan destinasi wisata Curug Jenggala, Wawan mengatakan hal itu merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Wisata Kalipagu yang dilakukan Perum Pehutani KPH Banyumas Timur.
Menurut dia, di Kawasan Wisata Kalipagu ke depan akan ada beberapa objek yang rencananya akan dikembangkan, yakni Curug Jenggala, Curug Penganten, dan Situs Batu Lumpang.
“Dalam pengembangan wisata ini, Perum Perhutani berharap dapat membantu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Oleh karena dari pendapatan tiket tersebut, ‘sharing’ pendapatan ke LMDH mencapai 60 persen dan untuk Perum Perhutani hanya 40 persen,” katanya.
 
Tanggal : 30 Oktober 2016
Sumber : antaranews.com