BANDUNG SELATAN, PERHUTANI (17/12/2025) | Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Selatan bersama Center for Forestry Organizational Capacity and Institutional Studies (FORCI) melaksanakan kegiatan Praktik Penerimaan Getah Pinus di Tempat Penampungan Getah (TPG) Barusen, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cibodas, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Ciwidey, KPH Bandung Selatan, pada Senin (15/12).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rahadhian Akbar selaku Asper/KBKPH Ciwidey beserta jajaran, serta Adi Fachri selaku Ketua Tim FORCI beserta jajaran.

Pada kegiatan tersebut, Ramadhian Akbar mewakili Administratur KPH Bandung Selatan menyampaikan materi terkait proses penerimaan getah pinus di TPG. Ia menjelaskan bahwa getah pinus yang diterima dilakukan pengecekan dan pengujian menggunakan alat penerimaan getah pinus guna mengetahui mutu getah.

“Getah pinus yang diterima di TPG dilakukan pengecekan dan uji mutu menggunakan alat penerimaan getah pinus. Praktik penerimaan getah ini menerapkan proses pemutuan dan penimbangan dengan menggunakan alat digital yang terhubung dengan sistem,” jelas Ramadhian Akbar.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kegiatan praktik ini menjadi kesempatan yang baik bagi jajaran petugas di lapangan sebagai sarana penyegaran dalam penggunaan alat-alat pendukung penerimaan getah pinus. “Diharapkan melalui kegiatan ini hasil penerimaan getah pinus menjadi lebih akurat dan kualitas mutu dapat terus meningkat,” ujarnya.

Sementara itu, Adi Fachri menyampaikan apresiasi kepada Perhutani KPH Bandung Selatan atas kesiapan lokasi penerimaan getah pinus, dukungan petugas, serta kelengkapan teknis dan administrasi sadapan. Ia menjelaskan bahwa kegiatan praktik ini menggunakan alat pemutuan getah (miniLAB) yang terintegrasi dengan sistem, timbangan digitalyang terhubung dengan sistem, aplikasi Union Non-Kayu, serta alat Mobile Point of Sale (MPOS) sebagai bagian dari upaya peningkatan akurasi data dan kualitas pengelolaan hasil hutan bukan kayu. (Kom-PHT/Bds/Uje)

Editor: MS

Copyright © 2025