BANYUWANGI BARAT, PERHUTANI (07/12/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Barat memberikan pembelajaran teknis pengelolaan hutan kepada mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Kupang, dengan fokus pada praktik persemaian. Kegiatan field practice tersebut digelar di Persemaian Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sidomulyo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kalisetail, pada Sabtu (6/12).
Mewakili Administratur KPH Banyuwangi Barat, Asisten Perhutani (Asper) BKPH Kalisetail, Johan Sandi, menjelaskan bahwa bedeng tabur merupakan area atau bak tanah yang disiapkan khusus untuk mengecambahkan benih tanaman hutandalam kegiatan ini jenis Pinus sebelum dipindahkan ke media tanam seperti polybag atau langsung ke lapangan. Tahapan ini menjadi bagian penting dalam proses penyediaan bibit di Perhutani.
“Bedeng tabur dibuat dengan ukuran dan media tanam tertentu, misalnya 5 x 1 meter, menggunakan campuran tanah, pasir, dan pupuk organik. Setelah mencapai ukuran optimal, bibit dipindahkan ke bedeng sapih untuk dibesarkan di polybag hingga siap ditanam di petak tanaman hutan,” jelas Johan.
Mahasiswa Politani Kupang, Yohana Yantida Ndaghang, menyampaikan apresiasi atas kesempatan belajar yang diberikan Perhutani Banyuwangi Barat. Ia menilai materi dan praktik lapangan yang diterima sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam pengelolaan hutan ke depan.
“Ilmu tentang persemaian dan pembuatan bedeng tabur ini merupakan pengetahuan baru bagi kami, dan tentu sangat penting untuk mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan,” ujar Yohana. (Kom-PHT/Bwb/Eko)
Editor:Lra
Copyright©2025