PADANGAN, PERHUTANI (15/10/2025) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Padangan bersama Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Agroforestry Tahun 2025 di wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Napis, Rabu (15/10).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya evaluasi pelaksanaan program agroforestry untuk memastikan keberlanjutan, manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar hutan, serta kelestarian kawasan hutan yang dikelola Perhutani.

Administratur Perhutani KPH Padangan melalui Kepala Sub Seksi Agroforestry dan Ekowisata, Bagus Eka Cahyana, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan meninjau langsung kondisi tanaman tumpangsari serta bentuk kerja sama kemitraan antara Perhutani dan LMDH.

“Monitoring dan evaluasi ini penting untuk mengetahui sejauh mana program agroforestry memberikan hasil dan manfaat bagi kedua belah pihak, baik dari aspek produksi, sosial, maupun lingkungan,” jelasnya.

Tim gabungan dari Perhutani Padangan, LMDH Jati Makmur, dan LMDH Rimba Jaya Sejahtera melakukan pengecekan lapangan terhadap tanaman kehutanan dan tanaman tumpangsari seperti jagung dan kacang tanah yang dikembangkan di bawah tegakan hutan. Selain itu, dilakukan pula diskusi dengan petani hutan untuk menyerap aspirasi serta mengidentifikasi kendala yang dihadapi selama pelaksanaan program.

Perwakilan Ketua LMDH Rimba Jaya Sejahtera, Siman, menyampaikan apresiasi atas pendampingan dan dukungan yang terus diberikan Perhutani Padangan. “Dengan adanya kegiatan monev ini, kami merasa terbantu dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas tanaman agroforestry. Harapannya kerja sama ini dapat terus berjalan dan berkembang lebih baik,” ujarnya.

Melalui kegiatan Monev Agroforestry ini, Perhutani KPH Padangan berharap dapat memperkuat sinergi dengan masyarakat desa hutan dalam mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari, produktif, dan memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi warga sekitar. (Kom-PHT/Pdg/Sa)

Editor:Lra
Copyright©2025