PIKIRAN-RAKYAT.COM (03/10/2025) | Perhutani KPH Purwodadi menjalin kemitraan strategis dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kerjasama keduanya diwujudkan melalui pengelolaan lahan hutan produktif di RPH Tumpuk, BKPH Tumpuk, dengan komoditas utama berupa tanaman tebu.
Langkah ini menjadi bagian nyata dari Asta Cita Presiden untuk mewujudkan swasembada pangan, khususnya dalam penyediaan bahan baku gula nasional.
Pada tahap awal, areal pengembangan tebu meliputi petak 133e dengan luas 10 hektar, termasuk dalam total 172,2 hektar lahan kerja sama kedua pihak.
Hasil panen akan diproses di Pabrik Gula Rendeng, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pilar penting dalam industri gula Jawa Tengah.
Administratur Perhutani KPH Purwodadi melalui Kepala Seksi PSDH, Triana Wahyu W, menyebut program ini selaras dengan visi agroforestry tebu mandiri.
Menurutnya, optimalisasi hutan produksi melalui kemitraan BUMN bisa menyeimbangkan fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat sekitar.
“Melalui kerjasama dengan PT SGN ini, kami berupaya meningkatkan produktivitas lahan sekaligus menyerap tenaga kerja lokal,” terang Triana.
Pemerintah Desa Gedangan menyatakan dukungan penuh atas inisiatif ini, menilai program tersebut membawa manfaat langsung bagi warganya.
Kasi Kesra Desa Gedangan, Mudakir, menilai penanaman tebu mampu membantu pemerintah mencapai swasembada pangan sekaligus membuka lapangan kerja.
“Kami menyambut baik kerjasama ini, karena masyarakat desa memperoleh peluang kerja dan pendapatan tambahan,” ungkap Mudakir.
Warga pun menyampaikan antusiasme serupa. Sutrisno, penduduk Desa Gedangan, mengaku senang bisa bekerja di lahan tebu tanpa harus merantau.
Menurutnya, keberadaan program ini membantu mengurangi urbanisasi, karena banyak warga kini mendapat pekerjaan harian di sekitar desanya.
Inisiatif tersebut diharapkan menciptakan sinergi antara Perhutani, SGN, pemerintah desa, dan masyarakat, sehingga semua pihak memperoleh manfaat.
Selain kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional, program ini juga memperkuat kemandirian desa dalam aspek sosial-ekonomi.
Para petani dan pekerja lokal diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga sekaligus menjaga keberlanjutan pemanfaatan lahan hutan.
Secara jangka panjang, kerjasama ini diharapkan menjadi model pengelolaan hutan produktif berbasis agroforestry yang berkelanjutan.
Dengan pola tanam tebu di kawasan hutan, keseimbangan antara konservasi lingkungan dan peningkatan produksi pangan tetap terjaga.
Perhutani KPH Purwodadi bersama SGN memastikan program ini terus dikawal agar mampu mendukung penuh Asta Cita Presiden di sektor pangan.
Sinergi kedua BUMN ini sekaligus menegaskan komitmen dalam meningkatkan produktivitas hutan, ketahanan pangan, dan kesejahteraan masyarakat.
Sumber : pikiran-rakyat.com