PIKIRAN-RAKYAT.COM (04/10/2025) | Perum Perhutani KPH Purwodadi memperkuat langkah strategis dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama PG Trangkil.
Kerjasama ini fokus pada pemanenan serta penyerapan hasil agroforestry tebu di kawasan hutan milik Perhutani yang dikelola bersama masyarakat.
Langkah tersebut menjadi wujud nyata dukungan Perhutani KPH Purwodadi terhadap ketahanan pangan nasional berbasis kemitraan produktif.
Penandatanganan PKS berlangsung di kantor Perhutani KPH Purwodadi pada Jumat, 3 Oktober 2025 dengan suasana resmi dan penuh antusias.
Acara ini dihadiri oleh Administratur Perhutani KPH Purwodadi Untoro Tri Kurniawan bersama jajaran pejabat terkait serta perwakilan PG Trangkil.
Dari pihak PG Trangkil, hadir langsung pimpinan Ivo Verginanto bersama staf yang menegaskan dukungan penuh terhadap program agroforestry tebu.
Dalam kesepakatan, PG Trangkil akan membeli hasil panen tebu dari lahan Perhutani KPH Purwodadi yang dikerjasamakan dengan Koperasi Warga Perhutani.
Lahan tersebut mencakup petak di Jangglengan dan Welahan dengan total 18,8 hektar yang menghasilkan 1.128 ton tebu siap dipanen.
Program agroforestry tebu ini tidak hanya memberikan pasokan bahan baku bagi industri gula, tetapi juga membuka lapangan kerja baru di desa hutan.
Menurut Administratur Untoro Tri Kurniawan, Perhutani ingin memastikan bahwa hutan tetap lestari meskipun dimanfaatkan secara produktif.
“Kami berkomitmen mendukung ketahanan pangan nasional melalui pola agroforestry tebu tanpa mengabaikan fungsi ekologis hutan,” jelas Untoro.
Dukungan serupa juga datang dari PG Trangkil yang menilai model kolaborasi ini mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
“Kami siap menyerap hasil tebu dan terus mendorong produktivitas tebu rakyat yang ditanam di kawasan hutan Perhutani,” tegas Ivo Verginanto.
Ketua KWPHT, M. Farkhan Masykur, mengungkapkan bahwa banyak warga desa hutan merasakan manfaat nyata dari program agroforestry tebu ini.
Melalui kerjasama tersebut, warga tidak hanya mendapatkan tambahan penghasilan tetapi juga ikut menjaga keberlangsungan ekosistem hutan.
Kolaborasi tiga pihak ini menjadikan Perhutani berperan lebih dari sekadar pengelola sumber daya, melainkan motor penggerak ekonomi desa.
Program agroforestry tebu membuktikan bahwa pengelolaan hutan dapat tetap produktif sekaligus ramah lingkungan secara berkelanjutan.
Selain itu, inisiatif ini sejalan dengan semangat “Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera” yang menjadi visi Perhutani KPH Purwodadi.
Dengan PKS bersama PG Trangkil, Perhutani KPH Purwodadi berharap keberlanjutan agroforestry tebu terus berkembang lebih luas di masa depan.
Kesepakatan ini diharapkan mampu menghadirkan keseimbangan antara ketahanan pangan, kelestarian hutan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.***
Sumber : pikiran-rakyat.com