MADIUN, PERHUTANI (23/09/2024) | Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pada Sabtu siang (21/09) di Pendopo Pringgitan, Kabupaten Ponorogo.

Rapat tersebut dibuka oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Ponorogo, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo, Kepala KPH Madiun, Kepala KPH Lawu Ds, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan, serta perwakilan dari Polres dan Kodim Ponorogo, Masyarakat Peduli Api, dan sejumlah relawan.

Dalam sambutannya, Bupati Sugiri Sancoko menekankan pentingnya inovasi dan sinergi berbagai pihak dalam menghadapi bencana di musim kemarau, seperti karhutla dan kekeringan. “Kita harus berpikir out of the box dalam menanggulangi potensi bencana di musim kemarau,” ujarnya.

Kepala KPH Madiun, Panca Putra M. Sihite, menjelaskan bahwa dari total 31.086,87 hektare kawasan hutan yang dikelola KPH Madiun, sebanyak 13.467,9 hektare atau sekitar 43% berada di Kabupaten Ponorogo. Ia menegaskan, penanganan karhutla selama ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat dan para pemangku kepentingan terkait. “Sistem pengelolaan hutan kami berbasis kemitraan kehutanan dengan masyarakat sekitar hutan, termasuk dalam penanganan karhutla,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, melaporkan bahwa hingga 21 September 2024, kebakaran hutan dan lahan di wilayah Ponorogo telah menghanguskan hampir 100 hektare lahan. Sebagai langkah antisipasi, BPBD Ponorogo telah mendirikan Posko Siaga Kekeringan dan Karhutla sejak Juli 2024. “Posko Siaga BPBD Ponorogo telah melakukan distribusi air bersih ke wilayah terdampak kekeringan dan menangani lebih dari 30 kejadian karhutla di beberapa wilayah,” pungkasnya. (Kom-PHT/Mdn/Adl)

Editor:Lra
Copyright©2024